Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Gampang Cuan", Lika-Liku Sandwich Generation Lunasi Utang Keluarga

18 November 2023   07:00 Diperbarui: 18 November 2023   12:03 3043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anya Geraldine, Vino G Bastian, dan Alzi Markers menceritakan pengalaman syuting film Gampang Cuan. (Sumber: KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi) 

Di tengah-tengah padatnya aktivitas, sesekali perlu adanya rehat sejenak. Mungkin bisa menyempatkan waktu untuk mencari hiburan sepulang dari kantor. Salah satu yang paling mudah ditemukan adalah dengan pergi ke bioskop. Memilih tontonan yang ringan untuk sejenak melepas penat hari ini.

Salah satu film yang sedang tayang di bioskop adalah film Gampang Cuan. Melihat potongan cuplikan di sosial media, sudah menggambarkan bahwa film ini akan terus mengundang tawa.

Untuk kamu yang sedang mencari tontonan hiburan, maka film Gampang Cuan menjadi salah satu pilihan teratas yang wajib untuk dicoba.

Film Gampang Cuan rilis pada 16 November 2023. Disutradarai oleh Rahabi Mandra. Bukan kali pertama bagi Rahabi bergelut di dunia film. Sebelumnya, Rahabi menyutradarai film Detektif Jaga Jarak.

Dikemas dengan durasi 1 jam 58 menit. Meski terbilang cukup lama, tetapi karena pembawaan film yang enjoy membuat penonton tak merasakan waktu telah berlalu begitu saja.

Keberhasilan film Gampang Cuan didukung oleh aktor-aktor yang memang sudah sering nampak di layar lebar. Vino G. Bastian menjadi sorotan utama dalam film ini. 

Masih teringat jelas pembawaan dan kesuksesan Vino membawakan peran Dodo pada film Miracle in Cell No.7 yang mengundang tangisan penonton. Kini Vino tampil sangat berbeda. Bukan mengundang tangisan, tapi kini Vino memberikan humor yang seru.

Tidak hanya Vino, aktor cantik, Anya Geraldine, turut memberi warna unik pada film Gampang Cuan. Anya yang kerap berperan sebagai pelakor di berbagai series dan film yang pernah ia bintangi, kini menjadi mbak-mbak berdarah sunda yang hidup dengan segala kesusahannya.

Aktor senior, Meriam Bellina, tampil lebih serius dibandingkan film-film sebelumnya yang sering beradegan komedi.

Film Gampang Cuan mengisahkan keluarga sederhana di Sukabumi. Terdiri dari seorang Ibu (Meriam Bellina) yang memiliki 3 anak. Sultan yang diperankan oleh Vino adalah anak pertama sekaligus menjadi kepala rumah tangga. 

Untuk membiayai kebutuhan Ibu dan adik-adiknya, Sultan pergi merantau ke Jakarta. Yang di mana banyak sekali orang desa menganggap bahwa mencari peruntungan di ibu kota adalah jalan terbaik untuk mencapai kesuksesan.

Alhasil, Sultan terlihat sukses mengadu nasib di Jakarta. Ia rutin mengirim uang bulanan ke keluarganya di Sukabumi sebanyak 2 juta rupiah. Sesekali, Sultan juga nampak berkomunikasi dengan Ibu dan adik-adiknya melalui video call. Tampak terlihat Sultan sedang bekerja bahkan mendirikan perusahaan.

Kesuksesan anak sulung membuat adik-adiknya ingin mengikuti jejaknya. Bilqis (Anya Geraldine) sebagai anak kedua sekaligus anak perempuan satu-satunya, ingin menyusul sang kakak dan ikut bekerja di sana. Tetapi tentunya tidak mudah bagi Bilqis untuk mendapatkan restu dari Ibunya. Mengingat Bilqis adalah anak perempuan dan citra gadis-gadis ibu kota dianggap buruk oleh orang desa.

Adik paling bungsu adalah Aji (Alzi Markers) yang baru saja tamat sekolah. Sebagai generasi Z, Aji punya cara pandang yang berbeda terkait dengan pendidikan. Tentunya dia sangat ingin menjadi sarjana seperti teman-temannya yang memutuskan untuk melanjutkan ke bangku perkuliahan. 

Melihat kondisi kakak pertamanya sukses di Jakarta, Aji tidak ingin mengabaikan kesempatan. Ia meminta kepada kakaknya untuk dibiayai uang kuliahnya. Minimalnya untuk tahap awal diberi uang pendaftaran kuliah termasuk ongkosnya.

Singkat cerita, Bilqis mendapatkan izin untuk menyusul kakaknya di Jakarta. Alhasil Bilqis mengetahui kebohongan yang selama ini dilakukan oleh Sultan. Kesuksesan yang selama ini Sultan tampilkan hanya rekayasa semata. Sultan tinggal di kamar sepetak di pinggiran ibu kota. Tidak memiliki pekerjaan dan hanya terlihat ikut jadi tukang parkir bersama temannya. 

Untuk mengirim uang bulanan kepada keluarganya di Sukabumi, Sultan harus meminjam kepada rentenir. Utangnya yang semakin bertumpuk membuat Sultan hampir setiap hari dikejar-kejar oleh penagih utang.

Mulanya Bilqis akan mengungkap kebohongan Sultan pada ibunya, tetapi niat tersebut diurungkan setelah keduanya mengetahui utang almarhum sang ayah yang nominalnya sangat besar. Sang ayah memiliki utang sebanyak 300 juta dengan jaminan rumah di Sukabumi yang selama ini mereka huni.

Sebagai kepala keluarga, Sultan tidak mau kabar tersebut sampai ke telinga sang Ibu. Apalagi Ibunya memiliki riwayat sesak jika dalam keadaan terkejut. Akhirnya Bilqis pun turut melanjutkan kebohongan Sultan dan ikut membantu untuk melunasi utang 300 juta.

Bagi perempuan, mencari pekerjaan di ibu kota nampaknya lebih mudah dibandingkan laki-laki. Di saat Sultan hanya bisa menjadi tukang parkir dengan imbalan uang recehan saja, Bilqis begitu mudah mendapatkan pekerjaan. 

Pertama, Bilqis bekerja di tempat pijat. Meski dia memilih untuk tidak melayani tamu dengan fasilitas plus-plus, tetap saja Bilqis bertemu dengan tamu yang tidak memiliki norma dan adab. Saat itu juga Bilqis memutuskan untuk berhenti.

Tawaran baru sebagai pacar sewaan menjadi pilihan Bilqis selanjutnya. Dalam waktu singkat, Bilqis dengan mudahnya mendapatkan uang 2 juta dari si penyewa yang ternyata ahli dalam investasi saham. 

Evan (Dhimas Danang) berkata akan mengajarkan Bilqis untuk sukses bermain saham. Tergiur dengan itu, membuat Bilqis dan Sultan menemui Evan.

Anya Geraldine, Vino G Bastian, dan Alzi Markers menceritakan pengalaman syuting film Gampang Cuan. (Sumber: KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi) 
Anya Geraldine, Vino G Bastian, dan Alzi Markers menceritakan pengalaman syuting film Gampang Cuan. (Sumber: KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi) 

Berdasarkan penuturan sang sutradara, yang melatarbelakangi film ini adalah terkait trading saham yang kini marak diperbincangkan. Bahkan sangat sering ada kasus yang terkena investasi bodong ataupun trading saham yang mencurigakan.

Film Gampang Cuan hadir untuk memberikan literasi keuangan yang asyik. Terutama terkait dengan investasi saham. Mungkin kalau membahas terkait saham di dalam kelas akan menjadi sulit dimengerti karena penggunaan kata-katanya yang terlalu teoritis, tetapi lewat film ini, pemahaman terkait saham sangat dijelaskan dengan sederhana. Sekalipun ada penonton yang sama sekali tidak tertarik dan tidak mengetahui tentang saham, film ini tetap enjoy untuk dinikmati.

Selain literasi keuangan, film ini juga mengangkat isu yang berdekatan dengan masyarakat. Khususnya dengan masyarakat kelas menengah ke bawah. Mungkin masih ada yang berpikir bahwa merantau ke ibu kota adalah pilihan yang tepat. Namun semrawutnya persaingan di ibu kota seharusnya didukung dengan adanya skill dan mental sekuat baja.

Film Gampang Cuan menggambarkan bagaimana nasib perantau untuk terus bertahan dan mencari celah keberuntungan. Tak jarang kini banyak yang memilih untuk menghasilkan uang instan dengan pinjaman online. Namun pinjaman online hanya jadi lingkaran setan yang tidak akan ada ujungnya.

Literasi keuangan, fenomena pinjol, dan nasib perantauan di ibu kota dikemas dengan adegan-adegan humor. Menariknya, karena mereka asli orang Sukabumi, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa sunda. 

Meski mayoritas pemain bukan orang sunda, tetapi mereka berhasil membawakan logat orang sunda. Terutama pada saat Sultan dan Bilqis saling mencaci memakai bahasa sunda. Vino dan Anya tampil klop sebagai kakak adik yang gemar beradu mulut, tetapi kompak untuk urusan kebahagiaan Ibu.

Meski hampir 98% penuh dengan adegan komedi, film Gampang Cuan tetap mengedepankan drama keluarga yang mellow. Peran antar anggota keluarga yang berbeda untuk mempertahankan keberlangsungan kehidupan keluarga.

Anak pertama sekaligus imam keluarga menjadi sandwich generation yang harus menjadi tulang punggung keluarga. Berusaha untuk terus melakukan upaya terbaiknya hingga berpura-pura untuk menutupi kecacatan, ketidaksempurnaan. 

Pandangan terkait anak laki-laki tidak boleh menangis dan cengeng bertolak belakang dengan sifat alamiah sebagai manusia. Laki-laki ataupun perempuan tentu pernah merasakan kesedihan ataupun kekecewaan, maka mengekspresikan perasaannya dengan menangis pun bukan sebuah kesalahan.

Peran anak kedua sekaligus anak satu-satunya perempuan membuat dirinya sulit mendapatkan kebebasan seperti anak laki-laki. Ternyata memang benar kata orangtua, bahwa perempuan masih belum mendapatkan ruang aman untuk di beberapa bidang pekerjaan khususnya di ibu kota. Meski begitu, sosok anak kedua tetap kompak membantu sang kakak.

Peran anak ketiga yang manja terkadang tak ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang terpenting adalah kemauan dan keinginannya terpenuhi bagaimanapun caranya. Cenderung enggan untuk berusaha langsung ataupun sekadar memaklumi keadaan ekonomi keluarga.

Dan terakhir tentunya peran Sang Ibu yang menjadi pekerjaan seumur hidupnya. Sosok Ibu yang tidak mau merepotkan anaknya. Tidak mau meminta bantuan kepada anaknya. 

Perjuangan Sang Ibu tak hanya sampai di situ saja, ibu akan rela berkorban memberikan apa yang ia miliki hanya untuk memastikan anaknya baik-baik saja. 

Tidak membeda-bedakan antara anak pertama, kedua, ataupun terakhir. Tidak juga membedakan anak laki-laki dengan perempuan. Kasih sayangnya sama rata, disesuaikan dengan porsi kasih sayang dibutuhkannya masing-masing.

Cuplikan resmi dari teaser film Gampang Cuan. (Sumber: Temata Studios via Kompas.com)
Cuplikan resmi dari teaser film Gampang Cuan. (Sumber: Temata Studios via Kompas.com)

Secara keseluruhan film ini memang layak menjadi tontonan di waktu senggang. Namun bukan berarti lepas dari kekurangan. Penonton akan disuguhkan beberapa adegan yang tidak masuk akal. 

Jika kalian adalah sosok yang realistis, mungkin tidak mau menerima adegan tersebut. Tetapi balik lagi, bahwa film ini pakai unsur komedi, jadi jangan terlalu memberikan harapan berlebihan. 

Cukup nikmati dengan santai saja. Meskipun selera humor setiap orang berbeda. Mungkin di dalam bioskop kalian akan mendengarkan suara tertawa penonton yang kencang. Tetapi ada juga hanya tersenyum tipis menonton adegan per adegan dalam film Gampang Cuan.

Terakhir, sebagai penonton saya ingin memuji terkait pengemasan ending yang sangat pas. Adegan berpelukan seluruh anggota keluarga, diikuti dengan flashback sosok Sultan yang mengingat perjuangannya meski harus berpura-pura kuat. Dibarengi dengan lagu Jiwa yang Bersedih dari Ghea Indrawari, melengkapi ending cerita. 

Mungkin ada yang bosan mendengarkan lagu ini karena sangat sering berseliweran di sosial media. Namun bait demi baik memang mewakili keadaan Sultan yang sebenarnya. Ending film Gampang Cuan juga seolah memberi isyarat, seberat apapun permasalahan hidupmu, maka yang bisa dilakukan adalah dengan menjalaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun