Alur cerita yang ringan membuat film ini mudah mendapatkan hati penonton. Apalagi terselip komedi-komedi minang yang ternyata begitu masuk meskipun penonton bukan dari minang. Antara porsi drama dan komedi yang disuguhkan begitu seimbang. Komedi yang dilakoni para tokoh didukung dengan latar musik yang menyempurnakan adegan. Seolah komedi yang disajikan begitu pas, tidak terlalu banyak, tidak juga dikemas dengan humor lebay. Meski hampir 90% menggunakan bahasa minang, penonton tetap bisa menikmati drama dan komedi film ini sampai akhir.
Komedi yang paling lucu adalah adegan-adegan antara tokoh Huda dan Hadi. Kakak beradik ini berhasil mengocok perut penonton. Tingkah mereka begitu lucu dengan pemilihan kata sehari-hari antar kakak dan adik.Â
Huda dan Hadi menjadi gambaran bagaimana ketakutan anak daerah pergi untuk pertama kalinya ke Jakarta. Padahal sebelumya mereka belum pernah ke Padang sekalipun. Namun sang Ayah menuntut mereka untuk pergi ke Jakarta hanya untuk mencari toko kain yang terpotret dalam foto 20 tahun lalu.
Ending dari film Onde Mande memang tidak menggantung. Berakhir dengan happy ending meski ditutup dengan monolog Emir Mahira yang begitu emosional. Namun sayangnya kurang gereget jika diselesaikan pada adegan itu saja. Seolah penonton masih berharap ada adegan selanjutnya sebagai pamungkas untuk menutup film Onde Mande. Rasanya masih ingin duduk di kursi bioskop untuk melanjutkan adegan terakhir film Onde Mande. Namun ternyata filmnya berakhir tepat saat tokoh Anwar yang mencurahkan segala kekecewaannya selama bertahun-tahun.
Well, film Onde Mande menjadi film terbaik yang penulis tonton di bioskop sepanjang pertengahan tahun 2023. Tak perlu diragukan lagi karena film Onde Mande berhasil masuk Far East Film Festival (FEFF) 2023 di Udine, Italia. Film ini sebagai perwakilan Asia dalam kategori Far East in Progress 2023.
Film ini bisa penulis nikmati meski full membaca subtitles. Rasanya sedang liburan melihat keindahan tanah minang yang menakjubkan. Unsur drama dan komedi begitu pas seimbang porsinya. Karakter para tokoh yang kuat dan melekat diingatan penulis sebagai penonton. Meski maknanya tidak sedalam film daerah batak sebelumnya, tetapi film Onde Mande menyuguhkan suasana yang lebih ringan dengan makna yang tersirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H