Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Onde Mande: Suguhkan Drama dan Komedi dengan Keindahan Tanah Minang

24 Juni 2023   18:20 Diperbarui: 28 Juni 2023   23:29 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Onde Mande.(Dok. Visionari Capital)

Keberagaman genre perfilman Indonesia semakin banyak pilihan. Rasanya baru kemarin film Ngeri-Ngeri Sedap berhasil membuat haru pecinta film Indonesia. Keberhasilan Ngeri-Ngeri Sedap yang menceritakan budaya dan adat batak semakin menambah warna baru untuk penonton. Tak heran jika tahun ini kembali hadir film Onde Mande yang menyuguhkan budaya minang.

Paul Agusta yang merupakan produser, sutradara, sekaligus penulis film Onde Mande mendedikasikan karyanya ini untuk almarhum sang Ayah. 

Paul adalah putra dari seorang penyair bernama Leon Agusta yang memang lahir dan tumbuh dalam keluarga minang yang sangat kental.

Film Onde Mande mengisahkan tentang warga di kampung Sigiran bernama Angku Wan yang berhasil memenangkan undian 2 milyar dari perusahaan sabun. Kecintaanya pada kampungnya membuat Angku Wan memiliki niat yang sangat mulia, yaitu membangun kampung Sigiran demi menyejahterakan warga Sigiran.

Film Onde Mande di XXI Sumedang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Film Onde Mande di XXI Sumedang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Tidak hanya niatnya yang mulia, tapi profesinya juga sangat mulia, yaitu seorang pensiunan guru. Ia rela hidup sendiri karena ditinggalkan istri dan anaknya yang masih kecil untuk pergi merantau ke Ibu Kota. Tentu Angku Wan menolak ajakan sang istri untuk mengadu nasib di Jakarta demi mencari kehidupan yang lebih layak.

Uang 2 milyar dari produk sabun akan digunakan untuk membuka potensi baru di kampung Sigiran agar dapat menjadi ladang mata pencaharian baru untuk warga. Hal ini bukan serta merta tanpa alasan. Kampung Sigiran yang terkenal akan Danau Maninjau menjadi satu-satunya pengharapan bagi warga. Ikan di Danau Maninjau menjadi sumber utama penghasilan warga di sana. Namun sayangnya, ikan-ikan di Danau Maninjau mati karena tercemar oleh belerang gunung.

Tak hanya Angku Wan yang berbahagia mendapatkan undian 2 milyar. Keluarga Da Am turut berbahagia akan kabar gembira itu. 

Saat pengumuman undian berlangsung, Angku Wan ikut menonton televisi di warung Da Am. Di mana Da Am sudah menganggap Angku Wan seperti keluarganya sendiri. Pengumuman undian yang ditayangkan di televisi itu disaksikan bersama-sama oleh Angku Wan, Da Am, termasuk istri dan anak Da Am.

Perihal apa yang terjadi satu detik kemudian memang tidak ada yang tahu. Takdir kematian tak dapat dihindari. Angku Wan meninggal dunia sebelum mengklaim hadiah undian 2 milyar.

Da Am dan istri tidak tinggal diam untuk dapat mengklaim hadiah itu meski Angku Wan sudah tidak ada. Mereka bersepakat untuk melakukan berbagai cara, termasuk tidak mengatakan pada perusahaan sabun bahwa Angku Wan sudah meninggal dunia. Namun kedatangan perwakilan perusahaan sabun yang mendadak membuat mereka panik. Berbagai cara dan strategi mereka lakukan untuk tetap mendapatkan uang undian 2 milyar demi menyejahterakan kampung Sigiran.

Sutradara dan pemeran film Onde Mande! dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)
Sutradara dan pemeran film Onde Mande! dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)
Film Onde Mande benar-benar menyuguhkan keindahan budaya minang. Suasana perkampungan yang begitu lekat dan asri. Dengan pemilihan tone warna yang sederhana. Antara latar dan kostum yang digunakan pemain begitu tampak senada, membuat enak dilihat.

Sinematografi yang disajikan begitu memukau dan memanjakan mata. Bahkan sejumlah kuliner khas Minangkabau begitu menggoda sepanjang film ini. Onde Mande berhasil menyajikan visual indah dan menghanyutkan. 

Sayangnya penonton tidak diberitahu secara gamblang terkait nama-nama dari makanan atau minuman yang disajikan dalam film. Mungkin Paul Agusta berniat untuk menarik keingintahuan penonton untuk mencari lebih dalam terkait budaya minang.

Aktris Shenina Cinnamon dan aktor Emir Mahira dipertemukan dalam proyek Onde Mande!. (Dok Visionari Capital via Kompas.com)
Aktris Shenina Cinnamon dan aktor Emir Mahira dipertemukan dalam proyek Onde Mande!. (Dok Visionari Capital via Kompas.com)

Karakter antar tokoh begitu kuat dan melekat. Penonton sepertinya akan kebingungan, sebenarnya siapa peran utama dalam Film Onde Mande? Pembagian tokoh yang begitu pas porsinya. Semua tokoh yang terlibat memiliki karakter berbeda dan menonjol.

Dua nama aktor muda yaitu Shenina Cinnamon dan Emir Mahira yang menjadi highlight film ini. Sebenarnya, film ini bukan projek pertama dipasangkannya Shenina dan Emir. Mereka pernah dipersatukan dalam film Dear David yang tayang di Netflix. Genre Onde Mande dengan film mereka sebelumnya sungguh nampak berbeda.

Shenina berhasil mengucapkan bahasa minang yang fasih dengan logat yang kental. Tokoh Mar yang diperankan Shenina adalah anak Da Am yang pernah merantau kuliah di Jakarta. Kini Mar menjadi guru SD di kampung Sirigan. Sudah cantik, ditambah lulusan sarjana sekaligus berprofesi sebagai guru, sungguh menjadi idaman di kampungnya.

Aktris Shenina Cinnamon dalam konferensi pers film Onde Mande! di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)
Aktris Shenina Cinnamon dalam konferensi pers film Onde Mande! di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

Emir Mahira memiliki peran yang paling emosional dalam film ini sebagai Anwar. 

Anwar adalah karyawan dari perusahaan sabun yang ditugaskan untuk melakukan verifikasi pemenang undian 2 milyar. Anwar yang berdarah minang dari sang Ibu ditemani oleh temannya Dadang untuk mencari Angku Wan. 

Mulanya sang Bos sengaja mengirim Anwar ke Sumatera Barat agar Ia sekalian pulang kampung. Padahal Anwar belum pernah ke tanah minang dan tidak bisa sama sekali berbahasa minang. Emir berhasil menjadi karakter Anwar untuk menutup film Onde Mande dengan kemampuan aktingnya yang tidak perlu diragukan lagi.

Alur cerita yang ringan membuat film ini mudah mendapatkan hati penonton. Apalagi terselip komedi-komedi minang yang ternyata begitu masuk meskipun penonton bukan dari minang. Antara porsi drama dan komedi yang disuguhkan begitu seimbang. Komedi yang dilakoni para tokoh didukung dengan latar musik yang menyempurnakan adegan. Seolah komedi yang disajikan begitu pas, tidak terlalu banyak, tidak juga dikemas dengan humor lebay. Meski hampir 90% menggunakan bahasa minang, penonton tetap bisa menikmati drama dan komedi film ini sampai akhir.

Komedi yang paling lucu adalah adegan-adegan antara tokoh Huda dan Hadi. Kakak beradik ini berhasil mengocok perut penonton. Tingkah mereka begitu lucu dengan pemilihan kata sehari-hari antar kakak dan adik. 

Huda dan Hadi menjadi gambaran bagaimana ketakutan anak daerah pergi untuk pertama kalinya ke Jakarta. Padahal sebelumya mereka belum pernah ke Padang sekalipun. Namun sang Ayah menuntut mereka untuk pergi ke Jakarta hanya untuk mencari toko kain yang terpotret dalam foto 20 tahun lalu.

Aktor Emir Mahira dalam konferensi pers film Onde Mande! di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)
Aktor Emir Mahira dalam konferensi pers film Onde Mande! di Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). (Sumber: KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

Ending dari film Onde Mande memang tidak menggantung. Berakhir dengan happy ending meski ditutup dengan monolog Emir Mahira yang begitu emosional. Namun sayangnya kurang gereget jika diselesaikan pada adegan itu saja. Seolah penonton masih berharap ada adegan selanjutnya sebagai pamungkas untuk menutup film Onde Mande. Rasanya masih ingin duduk di kursi bioskop untuk melanjutkan adegan terakhir film Onde Mande. Namun ternyata filmnya berakhir tepat saat tokoh Anwar yang mencurahkan segala kekecewaannya selama bertahun-tahun.

Well, film Onde Mande menjadi film terbaik yang penulis tonton di bioskop sepanjang pertengahan tahun 2023. Tak perlu diragukan lagi karena film Onde Mande berhasil masuk Far East Film Festival (FEFF) 2023 di Udine, Italia. Film ini sebagai perwakilan Asia dalam kategori Far East in Progress 2023.

Film ini bisa penulis nikmati meski full membaca subtitles. Rasanya sedang liburan melihat keindahan tanah minang yang menakjubkan. Unsur drama dan komedi begitu pas seimbang porsinya. Karakter para tokoh yang kuat dan melekat diingatan penulis sebagai penonton. Meski maknanya tidak sedalam film daerah batak sebelumnya, tetapi film Onde Mande menyuguhkan suasana yang lebih ringan dengan makna yang tersirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun