Alangkah baiknya mulai sedini mungkin kita membiasakan diri untuk hidup sehat dan menghindari pemicu kanker serviks. Apalagi jika sudah mendapatkan lampu kuning karena ada keluarga yang punya riwayat kanker serviks.Â
Kita bisa menerapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok dan rajin berolahraga. Setia dengan satu pasangan dan melakukan hubungan seksual di usia yang matang.Â
Mendukung program pemerintah bahwa 2 anak lebih baik menjadi salah satu upaya pencegahan kanker serviks.
Gejala yang timbul pada penderita kanker serviks dapat dilihat dari keputihan dalam jumlah banyak dan berbau, pendarahan saat melakukan aktivitas seksual, pendarahan yang tidak wajar padahal sedang tidak haid, siklus menstruasi yang tidak teratur, hilangnya nafsu makan sampai kehilangan berat badan yang cukup drastis, dan mudah merasa lelah.
PR untuk mencegah kanker serviks tidak hanya untuk diri wanita saja. Namun pria juga harus mendukung pencegahan ini. Dengan setia pada satu wanita saja dan pola hidup yang sehat.Â
Pria juga perlu untuk mengingatkan dan memperhatikan perempuan-perempuan di sekitarnya. Mulai dari pasangannya, ibunya, saudara perempuannya, dan anak perempuannya.Â
Pengetahuan tentang penyebab dan gejala kanker serviks tidak hanya diperuntukkan oleh wanita saja. Pria juga perlu mengetahui epidemiologi kanker serviks.
Menanggapi kasus kanker serviks yang mengancam wanita di Indonesia, pemerintah memberikan kabar gembira. Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa anak perempuan kelas 5 dan 6 SD akan mendapatkan vaksin HPV gratis mulai tahun 2023.Â
Kelompok usia yang dimaksud berkisar antara 9-13 tahun. Pemberian vaksin HPV pada usia tersebut dinilai paling efektif karena anak perempuan usia 9-13 tahun belum melakukan aktivitas seksual. Yang di mana kanker serviks paling mudah menyebar melalui hubungan seksual.