Dikutip dalam laman resmi Kementerian Kesehatan, menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), salah satu penyebab tingginya kasus kanker di Indonesia adalah lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogenik.Â
Seperti rokok, daging olahan, dan sebagainya. Penyebab lain juga seperti kebiasaan bergadang, kurang olahraga, dan makan terlalu banyak.
Menyikapi fenomena yang ada, sudah seharusnya kita lebih memberi perhatian pada diri sendiri agar terhindar dari kanker serviks. Tidak hanya diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita.Â
Karena sebenarnya kanker serviks dapat ditangani sedini mungkin. Meski tergolong sebagai kanker yang ganas, tetapi jika sudah terdeteksi dari awal, maka peluang untuk sembuh sangat besar.
Berdasarkan informasi dari halodoc.com, sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh adanya infeksi human papillomavirus (HPV) dengan risiko tinggi.Â
Secara umum, virus HPV terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah virus HPV risiko rendah. Virus HPV risiko rendah sering kali tidak mengakibatkan penyakit.Â
Meski begitu ada pula yang terinfeksi HPV risiko rendah yang menyebabkan munculnya kutil pada anus, tenggorokan, alat kelamin, mulut, dan area sekitar organ tersebut. Jenis yang kedua adalah HPV risiko tinggi. Kelompok virus inilah yang berisiko memicu sel kanker.
Kanker serviks rentan menjangkit wanita yang memiliki garis keturunan yang memiliki riwayat kanker serviks. Aktivitas seksual di usia muda dan kebiasaan bergonta-ganti pasangan juga menjadi salah satu penyebabnya.Â
Selain itu, seringnya hamil dan melahirkan ternyata berisiko terkena kanker serviks. Mirisnya lagi, penggunaan pil KB dalam jangka panjang juga menjadi salah satu faktor penyebab penyakit kanker serviks. Gaya hidup yang tidak sehat seperti aktif merokok turut serta menjadi salah satu faktornya.