Berikut ini adalah tips mengajarkan si kecil puasa Ramadan:
Berikan penjelasan tentang puasa Ramadan
Orang tua dapat menjelaskan dengan kata-kata yang sederhana kepada si kecil. Penggunaan kata-kata sederhana di sini bukan berarti mengartikan bahwa puasa hanya sekadar menahan lapar dan haus saja. Orang tua harus benar-benar menjelaskan pengertian puasa seperti apa, beserta hukumnya, termasuk hal-hal apa saja yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa.Libatkan anak pada segala kegiatan di bulan Ramadan
Jika sudah diberi pemahaman terkait puasa Ramadan, sang anak mungkin akan merasa terbebani karena puasa ternyata begitu ribet di mata mereka. Ternyata tidak hanya menahan lapar dan haus, mereka juga harus belajar menahan amarah dan tidak berkata bohong. Maka dari itu, agar si kecil enjoy dalam menjalani puasa, libatkan selalu si kecil dalam tradisi dan kegiatan di bulan Ramadan. Misalnya ajak si kecil untuk ngabuburit ke taman kota sembari mencari takjil favoritnya. Ajak si kecil memanfaatkan waktu kosong menunggu waktu buka dengan melakukan hal-hal menyenangkan, seperti mewarnai, menggambar atau membacakan dongeng.
Menjelang lebaran, biasanya sang Ibu akan sibuk membuat kue kering. Meski sang anak malah akan merepotkan jika dilibatkan dalam kegiatan ini, tetapi biarkanlah ia mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang menyenangkan. Membuat adonan, mencetaknya dengan bentuk-bentuk yang lucu, sampai di masukkan ke toples yang cantik.
Dengan begitu, sang anak akan merindukan bulan Ramadan karena ternyata ada banyak kegiatan dan tradisi yang menyenangkan saat bulan Ramadan. Ia akan menyambut bulan Ramadan tahun depan dengan penuh antusias.
Berlatih puasa dengan bertahap
Jangan paksakan anak untuk selalu buka puasa sampai terbenamnya matahari. Lakukanlah secara bertahap. Biarkan si kecil beradaptasi terlebih dahulu. Jangan lupa untuk selalu menjaga dan mengontrol kesehatannya. Beri asupan makanan bergizi dengan porsi yang wajar. Jika anak terlalu kekenyangan saat buka puasa dan sahur, mereka cenderung mudah lelah dan tidak bersemangat.
Berikan contoh yang baik
Pepatah mengatakan bahwa anak tidak pandai dalam mendengarkan, tetapi anak akan pandai dalam hal meniru. Meski orang tua sudah memberikan penjelasan tentang puasa, bukan berarti berakhir sampai di situ saja. Penjelasan yang diberikan oleh orang tua hanya sebagai pengantar dan gambaran saja. Selanjutnya yang paling penting adalah memberikan contoh teladan yang baik. Mulai dari sahur makan makanan bergizi, tadarus setelah salat subuh, menahan amarah, tidak makan dan minum sampai terbenamnya matahari, berbuka dengan secukupnya, dan melaksanakan salat Tarawih.