Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Beri Pemahaman Keutamaan Puasa pada Si Kecil

30 Maret 2023   07:30 Diperbarui: 30 Maret 2023   07:35 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Genap seminggu menjalankan ibadah puasa Ramadan yang disambut dengan penuh suka cita. Momentum khusus yang menjadi tradisi setiap puasa, seperti ngabuburit, buka bersama, salat Tarawih, sahur, pesantren kilat, tadarus bersama, dan sederet aktivitas lainnya.

Masih ada tiga minggu lagi untuk terus mendapatkan amal kebaikan di bulan Ramadan. Tidak ada kata terlambat untuk berubah, untuk berbuat kebaikan.

Kembali mengingat saat masih kecil, banyak orang tua yang mengajari anak sedari TK bahkan belum sekolah. Kebanyakan dari kita akan melakukan puasa setengah hari dengan pengharapan yang dijanjikan oleh orang tua, yaitu diberi uang jajan atau dibelikan sesuatu.

Masih tergambar jelas bagaimana orang tua dulu mengajari si kecil dengan memberi pengertian bahwa puasa adalah menahan lapar dan haus. Saat itu pikiran anak kecil yang tidak serumit orang dewasa akan semangat menyanggupi challenge dari orang tua untuk puasa setengah hari. Toh hanya tidak makan dan minum saja.

Sebagai orang tua, tentu ingin sang anak dapat sukses di dunia dan akhirat. Untuk mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat, harus dilandasi dengan nilai iman dan Islam. Salah satunya adalah dengan mengajarkan puasa sedari dini.

Terkadang, orang tua lupa untuk mengajarkan si kecil bahwa puasa adalah salah satu Rukun Islam. Yang di mana ibadah puasa Ramadan memiliki keutamaan yang istimewa.

Dari Abu Abdirrahman bin Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhuma beliau berkata :
Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: "Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu: Syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah al Haram".

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 183:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa".

Keutamaan dan keistimewaan dari puasa Ramadan harus disampaikan kepada sang anak. Tidak hanya sekadar menjelaskan bahwa puasa adalah menahan makan dan minum dari subuh sampai maghrib saja.

Orang tua sangat perlu melakukan pendekatan yang cukup intens dengan si kecil agar kecintaan mereka dalam menjalankan ibadah puasa sudah tertanam dari kecil.

Berikut ini adalah tips mengajarkan si kecil puasa Ramadan:

Berikan penjelasan tentang puasa Ramadan

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com
Orang tua dapat menjelaskan dengan kata-kata yang sederhana kepada si kecil. Penggunaan kata-kata sederhana di sini bukan berarti mengartikan bahwa puasa hanya sekadar menahan lapar dan haus saja. Orang tua harus benar-benar menjelaskan pengertian puasa seperti apa, beserta hukumnya, termasuk hal-hal apa saja yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa.

Libatkan anak pada segala kegiatan di bulan Ramadan

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Jika sudah diberi pemahaman terkait puasa Ramadan, sang anak mungkin akan merasa terbebani karena puasa ternyata begitu ribet di mata mereka. Ternyata tidak hanya menahan lapar dan haus, mereka juga harus belajar menahan amarah dan tidak berkata bohong. Maka dari itu, agar si kecil enjoy dalam menjalani puasa, libatkan selalu si kecil dalam tradisi dan kegiatan di bulan Ramadan. Misalnya ajak si kecil untuk ngabuburit ke taman kota sembari mencari takjil favoritnya. Ajak si kecil memanfaatkan waktu kosong menunggu waktu buka dengan melakukan hal-hal menyenangkan, seperti mewarnai, menggambar atau membacakan dongeng.

Sumber: parenting.co.id
Sumber: parenting.co.id

Menjelang lebaran, biasanya sang Ibu akan sibuk membuat kue kering. Meski sang anak malah akan merepotkan jika dilibatkan dalam kegiatan ini, tetapi biarkanlah ia mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang menyenangkan. Membuat adonan, mencetaknya dengan bentuk-bentuk yang lucu, sampai di masukkan ke toples yang cantik.

Dengan begitu, sang anak akan merindukan bulan Ramadan karena ternyata ada banyak kegiatan dan tradisi yang menyenangkan saat bulan Ramadan. Ia akan menyambut bulan Ramadan tahun depan dengan penuh antusias.

Berlatih puasa dengan bertahap

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Jangan paksakan anak untuk selalu buka puasa sampai terbenamnya matahari. Lakukanlah secara bertahap. Biarkan si kecil beradaptasi terlebih dahulu. Jangan lupa untuk selalu menjaga dan mengontrol kesehatannya. Beri asupan makanan bergizi dengan porsi yang wajar. Jika anak terlalu kekenyangan saat buka puasa dan sahur, mereka cenderung mudah lelah dan tidak bersemangat.

Berikan contoh yang baik

Sumber: haibunda.com
Sumber: haibunda.com

Pepatah mengatakan bahwa anak tidak pandai dalam mendengarkan, tetapi anak akan pandai dalam hal meniru. Meski orang tua sudah memberikan penjelasan tentang puasa, bukan berarti berakhir sampai di situ saja. Penjelasan yang diberikan oleh orang tua hanya sebagai pengantar dan gambaran saja. Selanjutnya yang paling penting adalah memberikan contoh teladan yang baik. Mulai dari sahur makan makanan bergizi, tadarus setelah salat subuh, menahan amarah, tidak makan dan minum sampai terbenamnya matahari, berbuka dengan secukupnya, dan melaksanakan salat Tarawih.

Jika misalnya salah satu anggota rumah sedang tidak melaksanakan ibadah puasa, berikan penjelasan kepada si kecil alasan seseorang diperbolehkan tidak berpuasa bahkan haram untuk berpuasa. Dengan begitu tidak timbul pertanyaan dalam benak si kecil jika tanpa sengaja melihat orang rumah makan atau minum. Namun bukan berarti orang yang sedang tidak berpuasa bisa seenaknya makan dan minum di mana saja. Demi melatih si kecil berpuasa, tentunya harus saling menghargai agar dapat membantu si kecil menuntaskan ibadah puasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun