Di balik pesan yang penuh makna meski sedikit pelik untuk dicerna, tentunya akan selalu saja ada kurangnya. Kekurangan dari film ini adalah masih ada pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab. Terutama kisah Dilla dan David. Padahal kisah Dilla dan David sama menariknya seperti kisahnya Laras. Sayang sekali kisah Dilla dan David hanya dijadikan tambahan pelengkap saja. Jika kisah Dilla dan David pun ikut menjadi peran utama, sepertinya tidak masalah.
Selain itu, film ini sepertinya kurang cocok kalau hanya dinikmati tanpa effort lebih. Dalam artian usai nonton film ini, perlu ada ruang untuk kembali mengulang kembali dalam ingatan mengenai alur film ini. Setelah itu, baru akhirnya bisa memahami maksud dari film ini mau di bawa ke mana. Kalau cuma sekadar nonton tanpa dikaji lebih dalam, akan berakhir penuh kekesalan atas sikap Laras dan David. So, sepertinya film ini tidak ditunjukkan untuk penonton yang hanya ingin menikmati tontonannya saja.
Mungkin seharusnya akan ada sekuel dari film ini untuk memperjelas kisah David ataupun Dilla.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H