Pemanenan: Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari dengan syarat tanaman sudah berumur 30 hari, memiliki panjang 30 cm dan bobot sekitar 100 gram
Pascapanen
Sortasi: Mengambil daun yang rusak, yang terkena hama dan penyakit seperti busuk dan daun kuning
Grading: Grade bayam jepang, diantaranya:
a. Grade I, tanaman dengan panjang sekitar 30 cm, bobot 100 g dan dalam kondisi kering. Kondisi fisik yang diharapkan adalah daun tidak menguning dan tidak bolting
b. Grade II, tanaman dengan panjang kurang dari 30 cm atau lebih dari 40 cm, bobot kurang dari 100 gram dan lebih dari 300 gram dengan kondisi fisik tidak bolting dan sisa serangan hama tidak terlalu parah
c. Grade III, tanaman yang sudah bolting dan busuk, terkena serangan hama yang parah
Pengemasan: Jenis pengemasan yang diterapkan berbeda, ditentukan berdasarkan lokasi konsumen dan tempat pengiriman
Penutup
Kerusakan yang paling sering terjadi pada lingkup pembudidayaan bayam jepang adalah kerusakan pada daun. Perlu dilakukan pencegahan dan perawatan serta pengawasan yang lebih ketat terhadap tenaga kerja. Selain itu untuk meningkatkan kualitas perlu dilakukan sosialisasi terhadap petani dan tenaga kerja terkait kualitas Bayam Jepang akan diproduksi agar menekan kerusakan pada Bayam Jepang.
Sumber referensi: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, Volume 14, Nomor 2, November 2020, berjudul, "Analisis Pengendalian Kualitas untuk Meminimasi Produk Cacat pada Bayam Jepang" oleh Tio dkk.