Kata Henry, perluasan area wisata Likupang terus dilakukan hingga ke Pulau Bangka dan wilayah sekitar. Pembangunan wisata di Likupang juga melibatkan daerah tetangga seperti Manado, Bitung, Tondano, dan Minahasa sebagai bagian integrasi dan kebersamaan mewujudkan Sulut sebagai daerah tujuan wisata.
"Likupang memang yang paling bungsu diantara DSP lainnya tapi dengan kolaborasi kita bangun bersama. Untuk itu sekali lagi terima kasih kepada KEMENPAREKRAF yang telah menyelenggarakan acara ini sebagai bagian dari pengembangan Likupang. Dalam pembangunan ini yang terpenting adalah bagaimana kita mengkonversi lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan juga menjaga alam dan budaya". Demikian ujar beliau sebelum mengakhiri pembicaraannya.
Sementara itu Anggota Komisi X DPR-RI Vanda Sarundajang dalam sambutannya memberi apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang telah bekerja keras di semua sektor pembangunan daerah khususnya bidang pariwisata.
Vanda menegaskan bahwa pariwisata merupakan penggerak pembangunan daerah dan Indonesia. Beliau juga berharap pesona Indonesia yang ada di Sulawesi Utara dapat dikembangkan secara profesional oleh stakeholder di dalamnya.
"Sulut punya kekayaan alam hebat. Terlebih untuk kawasan wisata bahari dengan daya tarik alami. Pantai Pulisan contohnya. Ke depan ini akan memberikan tantangan tersendiri baik dalam pengelolaan maupun manajemen pariwisatanya," ujar Vanda
Wisata dan Penyelenggaraan KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF, Rizki Handayani Mustafa yang dalam sambutannya menyoroti gastronomy tourism.
Hadir pula dalam konferensi ini Deputi Bidang Produk
Menurut beliau salah satu jenis wisata di Likupang yang potensial dan memiliki keunggulan adalah gastronomy tourism. Dimana wisatawan saat berkunjung tidak hanya dapat menikmati sajian kuliner melainkan juga dapat mengeksplor segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan dari makanan dan minuman khas Sulawesi Utara yang kaya akan rempah.
"Ketika kita bicara tentang gastronomi, kita bicara bagaimana pola kehidupan masyarakat di dalam agriculture farming dan kemudian dipengaruhi oleh budaya, sehingga jadilah suatu makanan dengan cita rasa dan keunikan khas. Inilah keunikan yang menjadi kekuatan dari Sulawesi Utara, makanannya sangat kaya akan rempah"
Beliau juga menyinggung soal wisata halal. Sebagaimana kita ketahui bahwa mayoritas masyarakat Sulawesi Utara memeluk Agama Kristen, sehingga dibutuhkan verifikasi khusus seperti adanya sertifikasi halal yang dapat menjadi daya tarik bagi wisata muslim.
"Kenapa takut dengan label Wisata Halal? Itu tujuannya untuk verifikasi dan memisahkan tempat-tempat (khususnya restoran) sehingga dapat menarik wisatawan muslim lebih banyak untuk datang ke Sulawesi Utara."