Pantas saja, kami berpapasan dengan banyak warga yang sudah selesai melakukan coblosan. Nomer urut panggilan kami pun telah berada di kisaran 80-an.
Kami bertiga mendapatkan nomer yang berurutan sehingga bersamaan menuju ke bilik suara setelah mendapatkan dua surat suara. Seperti biasa, kami memeriksa terlebih dahulu surat suara agar bersih dari kerusakan kertas.
Usai mencoblos sesuai pilihan, memasukkan kertas suara ke kotak pemungutan suara, lalu kami mencelupkan jari kelingking ke botol tinta biru.
Ternyata tidak tersedia serbet atau tisu di meja botol tinta. Banyak warga yang menanyakan dan membersihkan tetesan tinta dengan melap di kardus minuman. Ada pula yang sengaja meminta tisu di meja panitia TPS.
Rupanya hal tersebut disengaja agar jari yang tercelup tinta tidak langsung hilang atau pudar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti melakukan coblosan ulang di TPS lain.
Alhamdulillah, kami sekeluarga telah berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2024 di wilayah domisili, menyalurkan hak pilih kami dalam proses pemilihan calon pemimpin daerah untuk lima tahun mendatang.
Menurut Ibu Eka Soraya selaku petugas TPS 10, yang hadir hari itu ada 296 pemilih dari 488 yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap.
Untuk hasil akhir Pilkada Walikota Samarinda dan Gubernur Kalimantan Timur 2024, kita menunggu pengumuman resmi dari KPU sembari memantau hasil penghitungan suara yang diberitakan melalui media online.
Salam sehat dan selalu bahagia!
***
Artikel ke-36 2024