Selain itu, sebagai seorang Ibu, saya merenung, apa yang harus saya persiapkan untuk putri saya agar kelak siap menghadapi keadaan apapun ketika kelak saya tiada.
Ah, perasaan campur aduk meliputi diri. Namun, sebelum masuk ke Studio 2 tempat kami nobar bertiga, saya kosongkan pikiran untuk fokus menikmati alur cerita yang bakal dikisahkan dalam film ini.
***
Leo Pictures memproduksi film yang mulai tayang serentak di 14 November 2024 lalu dan mempercayakan kepada Rudi Sudjarwo untuk menyutradainya. Film Bila Esok Ibu Tiada diadaptasi dari novel best seller karya Nuy Nagiga yang terbit pada September 2014.
Alur kisah di awal film, Keluarga HARYO (Slamet Rahardjo) begitu harmonis dan ceria bersama istrinya, RAHMI (Christine Hakim) dan keempat anaknya. Canda tawa menghiasi suasana kumpul keluarga.
Siapa sangka, esok harinya saat hendak membangunkan suaminya, Rahmi mendapati belahan jiwanya telah tiada, meninggalkan duka pada diri dan anak-anaknya.
Tiga tahun berlalu, keempat anak Rahmi yang telah tumbuh dewasa dan ada pula yang telah berkeluarga, memiliki kesibukannya masing-masing.Â
RANIKA (Adinia Wirasti) adalah anak sulung perempuan yang sukses berkarir di perusahaan tempat ia bekerja. RANGGA (Ferdi Nuril) anak kedua, lelaki satu-satunya dalam keluarga ini, memilih jalur bermusik sebagai musisi. RANIA (Amanda Manoppo) menjalani pekerjaannya sebagai seorang aktris dan bintang iklan. Sedangkan HENING (Yasmin Napper) masih bergumul dengan kesibukannya menyelesaikan kuliah.
Pertengkaran dan perbedaan pendapat acapkali muncul dalam perbincangan keluarga, membuat Rahmi sedih dan kurang nyaman terhadap anak-anaknya. Bahkan dengan kesibukan mereka masing-masing, keempat anaknya melupakan hari ulang tahunnya.Â
Mata saya mulai berkaca-kaca, saat adegan Rahmi menunggu kedatangan putra putrinya dengan kue ulang tahun dan tumpeng yang siap untuk disantap bersama, tetapi kehadiran mereka hampir saja memupuskan harapannya.