Pada Ahad pekan ini, seorang sahabat membagikan tayangan video trailer sebuah film horor dan memberi caption untuk ajakan nobar alias nonton bareng di grup perpesanan
Beragam komentar muncul dari kawan yang lain. Ada yang menolak mentah-mentah katena genre horor, ada pula yang mau tapi takut.
"Itu kan tayangnya masih beberapa hari lagi. Gimana kalau Santet Segoro Pitu saja? Kisah nyata dari Semarang." Saya mengalihkan ajakan menonton film yang sudah tayang di cinema kota kami.Â
Akhirnya, kami ngobrol via jalur pribadi untuk janjian menentukan tanggal nobar.
Alasan saya mau nonton film horor adalah karena pernah mendengar tentang nama santet ini semasa usia sekolah dasar, hasil dari obrolan kawan-kawan dan orang-orang. Semasa itu, soal santet sering terjadi di beberapa wilayah. Dari berbagai nama, memang sering disebut, santet ini adalah santet yang terkuat karena mampu menembus batas lautan.
Alasan kedua karena kisah ini diangkat dari kisah nyata, sehingga menarik keingintauan saya bagaimana santet ini bisa terjadi dan menimpa keluarga dan bagaimana pula melepaskan hal-hal ghaib yang tak kasat mata.
Selain itu, Semarang adalah kota asal dari keluarga besar saya, sehingga ada semacam 'ikatan batin' untuk nonton film ini. Temlat kejadiannya di mana, tahun berapa, apa sebab yerjadi santey, dan lain pertanyaan muncul di benak saya.
Padahal, saya penakut dalan urusan nonton film horor. Meski ini bukanlah film horor pertama, tetapi saya sangat jarang nonton bertema hantu-hantu begini. Mumpung ada teman yang mau nonton juga, so, ayuklah! Apakah nantinya rasa penasaran saya terpuaskan?
***