Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pengalaman Pertama Menikmati Semangkuk Bubur Barobbo

23 Oktober 2024   09:37 Diperbarui: 23 Oktober 2024   18:23 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dok.Pri. Siska Artati

Sebagaimana yang saya baca di berbagai sumber melalui internet, Bubur Jagung Barobbo merupakan makanan khas dari Makassar, Sulawesi Selatan. Pada masa lalu, bubur ini disajikan bagi keluarga bangsawan dan tamu-tamu kerajaan. Namun seiring perjalanan waktu, bubur ini bisa dinikmati oleh masyarakat.

Bubur Barobbo dianggap sebagai lambang kekeluargaan dan kebersamaan. Bisa jadi karena menikmatinya dalam kebersamaan bersama sanak keluarga, kerabat dan sahabat. 

Bahan-bahan yang terdapat di dalamnya seperti beras yang melambangkan persatuan dan kesatuan. Sayuran yang digunakan melambangkan keberagaman dan keharmonisan.

Biasanya bubur ini disajikan saat musim panen jagung yang dilakukan secara bersamaan di lingkungan masyarakat sekitar. Sebagai bentuk rasa syukur, mereka memasak hasil panen tersebut dan makan bersama dalam sajian bubur Barobbo.

Menu yang ditawarkan pada outlet yang kami kunjungi sangat beragam. Termasuk Bubur Barobbo ini. Ada isian daging ayam, ikan tuna, udang, dan pilihan ikan lainnya.

Pilihan saya jatuh pada Barobbo Udang. Sebagai tambahan, kami memesan satu porsi peyek teri krispi khas Makassar. Peyeknya full teri, digoreng dengan tepung renyah, tampilannya seperti bakwan sayur.

***

Saat hidangan datang dalam keadaan masih panas, aroma gurih kaldu ikan sangat menggugah selera makan siang itu. Sahabat memesan Kapurung, saya tergoda dengan Barobbo. 

Saya biarkan uap masakan menguar, menari-menari dalam indra penciuman, sembari menunggu hadirnya peyek teri.

Saya perhatikan topping sayur berupa daun katuk. Udangnya cukup.melimpah saat saya aduk perlahan-lahan agar uap panas berkurang. Buburnya tidak terlalu lembek, pas saja dengan campuran takaran kuah kaldu ikan. 

Saya ambil sesendok, mencicipi rasa original sebelum saya campuri dengan sambal, kecap dan perasan jeruk nipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun