Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Sekawan Limo", Bukan Sekadar Film Komedi Horor

7 Juli 2024   08:12 Diperbarui: 7 Juli 2024   15:08 2017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski kelucuan menghiasi sepanjang film dan suasana mak sheeeer karena ada hantu - bahkan saya menjerit dibuatnya, film ini bukanlah komedi horor belaka.

Dalam beberapa dialog, ada sisipan nasihat yang menyentuh. Ada kisah haru dibalik kocaknya para pelaku. Mereka membawa kisah kehidupan masing-masing dalam pendakian gunung ini.

Kisah haru antara Lenni dengan Ibunya, Dicky dan debt collector yang selalu mengejarnya, Andrew dan kekasihnya, Juna dan pengalaman perundungan. Mitos tentang 'ojo noleh memburi' alias jangan menoleh ke belakang selama pendakian, merupakan kata kunci dari perjalanan hidup.

Kisah masing-masing tokoh cerita membuat saya menitikkan air mata. Meski kemudian tertawa terbahak lagi gegara kelakuan mereka, perasaan saya bagai roller coaster dibuatnya.

Saya tidak ingin membocorkan isi film ini, tetapi recommended untuk ditonton bareng teman, sahabat, keluarga atau anak-anak asuhan. 

"Jane lucu banget, tapi kok yo gawe nangis juga ya," suami berkomentar saat kami bergandengan tangan menuruni tangga Studio 1 menuju pintu keluar.

Aah, rupanya ia tetap terjaga dan menikmati selama film tayang. Sukses, dong! 

Semoga kelak bisa ngajak beliau nonton film-film berikutnya!

Selamat menyaksikan, pembaca!

Salam sehat dan selalu bahagia

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun