Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Pilihan Buat Para Jomlo, Mapan atau Menikah Dulu?

23 Januari 2024   10:24 Diperbarui: 30 Januari 2024   01:07 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut beliau, tidak ada momen yang "sempurna" untuk menikah. Jadi jangan mau dipatok harus punya uang segini dulu, harus mencapai jenjang segini dulu di sebuah perusahaan atau organisasi, ya sebaiknya bila bertemu dengan jodoh yang tepat, maka pekerjaan menjadi mudah.

Pak Anies pun menimpali. Apa itu definisi mapan? Memang kapan mapan akan terjadi? "Kita merasa sudah mapan (menurut ukuran dan versi kita), eh, melihat orang lain yang lebih mapan, kok kita belum mapan juga ya. Nah, bakalan begitu terus, kapan merasa mapannya?" 

Pak Tom pun membenarkan  apa yang disampaikan Pak Anies.

Selanjutnya Pak Anies yang kini kerap disapa 'Abah' oleh para muda, memberikan wejangan bahwa ketika sudah menemukan pasangan yang menurut kita sudah pas, ya Bismillaah saja. 

"Mulailah (menikah) hidup bersama dan bangun kemapanan secara bersama-sama. Jadi tidak ada istilah suami perjuangan - istri perjuangan. Suami yang sukses, istri yang sukses. Karena masa perjuangan dan kesuksesan dikerjakan dan dijalankan bersama-sama."

"Benar sekali, dan jauh lebih enteng jika punya pasangan sejiwa yang mau berjuang bersama. Karena membangun keluarga itu adalah feeling yang tiada bandingnya." Timpal Pak Tom menyetujui wejangan Pak Anies.

Namun Pak Tom juga menyarankan bahwa jika belum menemukan jodoh yang tepat, jangan paksakan diri untuk menikah. Tapi patokannya bukan pula pada kemapanan keuangan atau karir.

Sebagai penggagas Indonesia Mengajar, Pak Anies berbagi pengalaman saat memberikan pembekalan kepada relawan yang bersedia mengajar dan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia. Syarat menjadi relawan saat itu adalah mereka yang belum menikah. 

Setelah selesai bertugas dan akan kembali ke tempat asal masing-masing, Pak Anies menyampaikan wejangan dan saran berikut.

Bahwa sebaiknya mereka mulai membangun karir dan mencari informasi seluas-luasnya untuk bisa mendapatkan beasiswa pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Namun Pak Anies menegaskan dalam nasehatnya agar para pengajar tersebut memasukkan rencana perjalanan hidupnya sebagai pasangan suami istri. Rencanakan perjalanan hidup sebagai keluarga.


"Jangan sampai kita melakukan sesuatu dalam kehidupan, lalu kehidupan itu berubah karena alasan kita sudah menikah. Seakan menikah itu bukan bagian dari rencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun