Sebagai anggota masyarakat, kita merasakan perubahan kehidupan yang sangat pesat dari masa ke masa. Pula merasakan perubahan teknologi yang digunakan dalam menunjang aktivitas sehari-hari.
Contohnya yang kini berada dalam genggaman kita, yaitu gawai adalah perangkat umum dan biasa digunakan untuk kegiatan harian. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa, tak lepas darinya.
Sebuah piranti yang tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi seperti telepon, tetapi lengkap dengan segala fitur dan aplikasi yang tersemat untuk memudahkan kegiatan kita yang bergelut dengan berbagai profesi yang dijalani.
Pernahkah kita membayangkan sebelumnya bahwa melalui gawai atau laptop, kita bisa bercakap-cakap tak hanya mendengarkan suara, tetapi juga saling melihat wajah? Ya, melalui fitur video call, kita bisa saling bertatap muka di layar gadget dengan lawan bicara.
Sedangkan pada masa sebelumnya, telepon adalah barang mewah yang hanya bisa kita gunakan di kantor atau warung telekomunikasi. Bahkan di antara kita pernah mengalami masa adanya telepon umum dengan menggunakan koin atau kartu telepon sebagai biaya percakapan sesuai tarif per menit.
Begitu pula dengan rapat-rapat yang kita hadiri. Tak perlu harus keluar rumah, duduk bersama di kantor, atau melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri. Melalui aplikasi seperti Zoom atau Google Meet, kita bisa melaksanakan rapat bersama dengan ditunjang koneksi nirkabel hingga ke wilayah belahan dunia manapun. Cukup dilakukan dari rumah atau kantor di mana kita berada saat itu. Ya, kita menikmati kemajuan teknologi yang berkembang pesat.
***
Semasa kita kanak, ketika ditanya tentang cita-cita, apa jawaban Anda? Ingin jadi Dokter, Perawat, Tentara, Polisi, Pilot, dan Guru, adalah jawaban umum yang biasa terdengar. Bisa jadi jawaban kita sama, meski pekerjaan atau profesi yang saat ini ditekuni berbeda dengan apa yang pernah tercetus dari pikiran masa kanak.
Bagaimana dengan jawaban anak-anak zaman now saat ditanya tentang cita-cita atau pekerjaan di masa mendatang? Rerata yang saya temui menjawab: menjadi youtuber atau gamer. Anak remaja lainnya menjawab ingin menjadi animator atau pembuat aplikasi tertentu.
Tak bisa kita elakkan lagi, bahwa perkembangan zaman yang semakin pesat dengan adanya revolusi industri dan adanya perubahan yang terjadi secara global, maka kita harus mengikuti perkembangan teknologi. Segala hal berkembang secara cepat dan pesat, begitu pula dengan dunia kerja saat ini maupun masa mendatang.
Jawaban mereka tidak salah, mengingat masa tumbuh kembang anak-anak seiring dengan pesatnya teknologi yang ada dihadapan dan bahkan dalam genggaman. Bisa terwakili melalui gadget yang menyediakan fitur-fitur serba instan saat disentuh pada layar, pula perangkat lainnya yang mendukung kegiatan di sekolah ataupun di rumah. Seperti proyektor, televisi, laptop, gawai, rice cooker multifungsi dan lain sebagainya.
Pada ruang publik, kata industri 4.0 sering diperbincangkan oleh banyak orang. Namun apa yang dimaksud dengan Industri 4.0, belum tentu semua orang mengetahuinya.
Istilah ini pertama kali didengar saat penyelenggaraan Hannover Fair pada tanggal 4 hingga 8 April 2011, yang digunakan oleh pemerintah Jerman guna memajukan bidang industri yang ada saat itu ke tingkat yang lebih tinggi dengan adanya dukungan dari teknologi.
Revolusi industri 4.0 atau juga yang biasa dikenal dengan istilah “cyber physical system” merupakan sebuah fenomena terjadinya kolaborasi antara teknologi siber dengan teknologi otomatisasi.
Dengan adanya revolusi ini sendiri membawa banyak perubahan di berbagai sektor. Seperti yang pada awalnya banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar, sekarang dapat digantikan dengan penggunaan mesin teknologi.
Bisa jadi, nama dan jenis pekerjaannya sama seperti masa yang saat ini dijalani, namun berkemampuan eksakta dan kecakapan penguasaan teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut kelak di masa depan.
Nah, berikut contoh 4 jenis pekerjaan dengan penguasaan teknologi pada revolusi 4.0 yang penulis rangkum dari beberapa sumber:
***
1. Saintis dan Analisis Data (Data Analyst and Scientist)
Data Analis adalah jenis pekerjaan yang mana seseorang diminta memecahkan permasalahan dengan cara melakukan analisa data yang berkaitan dengan masalah tersebut. Ia akan diberikan akses ke data-data yang dibutuhkan untuk ditransformasi dan dilakukan pemodelan. Berdasarkan dari data-data tersebut, ia melakukan pengolahan data guna diambil kesimpulan dan dilakukan visualisasinya. Data Analis memerlukan keterampilan teknik visualisasi data, statistik ringkasan dan inferensial, keterampilan presentasi dan komunikasi.
Namun ada perbedaan pada pekerjaan yang disebut sebagai Data Scientist. Sebenarnya untuk menjadi Data Scientist, seseorang harus melalui tahap dan keterampilan sebagai Data Analis terlebih dahulu karena dasar yang dibutuhkan menjadi seorang Data Scientist ada di Data Analis.
Apa yang kemudian membedakan mereka? Data Scientist memerlukan keterampilan Algoritma Machine Learning yang digunakan untuk memprediksi peristiwa masa depan. Data Scientist memprediksi masa depan menggunakan pengolahan data. Algoritma Machine Learning membangun sebuah model berdasarkan data untuk mengenali dan mengklasifikasikan pola dalam data yang digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan menggunakan keterampilan statistik dan programming.
Singkatnya, Data Analisis merupakan seseorang yang memecahkan masalah dengan data, sedangkan Data Scientist merupakan seseorang yang memprediksi masa depan dengan data menggunakan Algoritma Machine Learning.
Selengkapnya tentang profesi atau pekerjaan ini, paravpembaca dan sinotifers bisa berkunjung ke artikel ini.
2. Spesialis Kecerdasan Buatan (AI and Machine Specialist)
Spesialis kecerdasan buatan (AI) adalah orang yang bekerja memprogram komputer untuk mensimulasikan pemikiran. Ia bekerja pada sistem yang mengumpulkan informasi, membuat keputusan, dan bertindak berdasarkan informasi tersebut.
Beberapa spesialis AI bekerja dalam simulasi kognitif, di mana komputer digunakan untuk menguji hipotesis tentang cara kerja pikiran manusia. Sistem pakar digunakan di bidang kedokteran, hukum, geologi, dan akuntansi.
Para pembaca dan Sinotifers bisa berkunjung ke artikel ini untuk mendapatkan info selengkapnya tentang profesi tersebut.
3. Pengembang Perangkat Lunak (Software Developer)
Software developer merupakan seseorang yang memiliki tugas membangun dan menciptakan suatu produk. Ia melakukannya sesuai dengan prinsip-prinsip desain dan implementasi rekayasa perangkat lunak. Hal ini termasuk kinerja, maintainability, skalabilitas, ketahanan, serta keamanan.
Tak hanya itu, bersama tim, ia juga mendiagnosis masalah-masalah program dan memastikan kualitas program yang mereka buat telah memenuhi syarat. Mereka juga mencobanya terlebih dahulu sebelum meluncurkannya ke publik agar mengetahui apakah produk tersebut sudah efisien dan sesuai dengan fungsinya.
Seorang software developer juga terlibat dalam semua proses yang berhubungan dengan pembuatan dan rancangan sistem baru. Mereka akan membuat rencana, mendirikan parameter, membuat desain, coding, encrypting, serta testing.Tentunya proses ini tidak dikerjakan sendiri melainkan bersama tim lainnya yang melibatkan pula software engineer.
Pembaca dan Sinotifers tertarik dengan profesi dengan bidang pekerjaan seperti ini? Nah, silakan bisa lebih detail mengetahui tugas, peran dan tanggung jawabnya melalui artikel ini.
4. Profesional Penjual dan Pemasaran (Sales and Marketing Professionals)
Eksekutif Pemasaran dan Penjualan adalah peran campuran yang mencakup fungsi penjualan dan pemasaran. Para profesional ini bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan kampanye pemasaran digital untuk menjangkau para calon pembeli atau investor, mengembangkan jalur penjualan mereka, dan mengubah prospek menjadi pelanggan yang membayar jasa atau produk yang mereka pasarkan.
Beberapa tugas yang dikerjakan oleh mereka antara lain: melakukan riset pasar terhadap pesaing dan klien, merancang dan mengimplementasikan kampanye pemasaran, membuat konten pemasaran, memelihara calon pelanggan menjadi prospek penjualan yang berkualitas, dan mengembangkan strategi penjualan untuk mengubah prospek yang berkualitas menjadi pelanggan setia.
Selain itu mereka bertanggung jawab untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dan menjawab setiap pertanyaan yang ada tentang produk atau layanan, mengembangkan strategi penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk mendorong penjualan produk atau layanan, serta pelaporan dan prakiraan data pemasaran dan penjualan untuk memastikan pemenuhan kuota dan target penjualan produk atau jasa mereka.
Selengkapnya tentang profesi tersebut, melalui artikel ini, Pembaca dan Sinotifers akan mendapatkan gambaran yang lebih detail.
Berdasarkan contoh jenis pekerjaan di atas pada era Industri 4.0, berkemampuan eksakta sangat dibutuhkan. Karena dalam pekerjaan tersebut membutuhkan kemampuan berpikir analitis dan inovatif, active learning and learning strategies, dan kreativitas.
Melalui bimbingan belajar Sinotif, generasi milenial mulai dari usia pendidikan setingkat SD, SMP, dan SMA mendapatkan panduan belajar yang menstimulasi pribadi berkemampuan eksakta tersebut. Sinotif memfokuskan pembelajaran pada les bimbel fisika, les bimbel matematika dan les bimbel kimia.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca dan Sinotifers!
***
Catatan: Artikel di atas merupakan artikel mirroring yang penulis susun dan telah diunggah di Sinotif.com
***
Artikel 82 - 2023
#Tulisanke-527
#ArtikelWorklife
#Sinotif
#Bimbel
#JenisPekerjaanEraIndustri4.0
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H