Karena memang sudah niat kepengen menikmati tongseng daging, maka menu inilah yang pertama saya pesan 1 porsi yang bakal kami nikmati berdua.Â
Ternyata di sini hanya menyediakan masakan dengan menu daging sapi dan ayam, bukan daging kambing. Baiklah, tetap tak menyurutkan selera makan kami siang ini.
Lanjut, teman saya memesan Sate Daging Sapi 1 porsi dan saya memilih Sate Lemak 1 porsi yang jumlahnya juga 5 tusuk.Â
Sekira 15 menit setelah kami memilih tempat duduk, mengobrol sejenak dan mengambil foto dari luar ruko, pesanan pertama yang hadir ke meja adalah 2 nasi putih, 1 porsi tongseng daging sapi beserta sambal matah, dan 2 minuman.
Sambal yang tersaji adalah potongan kecil dan irisan tipis cabe rawit merah, tomat dan bawang merah. Tersedia kecap dengan botol terpisah.
Semangkuk tongseng daging bertekstur lembut coklat pekat, lengkap dengan rajangan kubis atau daun kol, dan potongan tomat merah. Kuahnya menguarkan aroma khas tongseng daging. Harum dan sangat menggugah selera!
Dan, tebakan kawan benar. Yang membuat aroma harum menguar dari tongseng daging adalah bumbu bawang putih goreng yang ada di dasar mangkuk.
Kami segera menyendok beberapa daging yang sudah berlumur irisan kol, berpindah ke piring masing-masing. Mengguyur nasi dengan kuah tongseng.Â
Olalaaa, tongseng daging sapi yang lembut bergumul mesra dengan kuah dan nasi di mulut, rasanya top markotop!
Saya pun mencoba mengutip sedikit sambal matah, lalu mencampurkan di bagian satu sendok nasi yang bercampur tongseng daging.Â