Sudah sepekan lebih suami saya bersibuk diri bersama panitia tujuh belasan menyiapkan acara demi acara guna menyemarakkan perayaan kemerdekaan di lingkungan perumahan.
Mulai dari memasang umbul-umbul, mengawal dan membimbing lomba untuk anak-anak, mendata iuran warga yang menyumbang hadiah, belanja mrmbelikan hadiah barang, dan mencatat pemasukan dan pengeluaran dana.
Puncak acara di lingkungan perumahan kami dilaksanakan hari Ahad ini (27/08/2023) mulai pukul.06.30.
Usai salat Subuh, suami dan teman sesama panitia mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam acara jalan sehat ini. Kupon undian, gunting, wadah tempat potongan kupon, jejeran hadiah di halaman masjid, pengeras suara dan lain-lain dicek ulang kelengkapannya agar semua berjalan lancar.
Saya dan beberapa tetangga sudah bersiap sejak pukul 06.15 di depan rumah. Kami berfoto bersama sejenak, lalu berjalan menuju titik kumpul, yaitu halaman depan Masjid Istiqlal yang berada di tengah permukiman. Jaraknya hanya beberapa meter saja dari rumah saya.
Rupanya warga Rt 11, 12, 13 dan 19 telah bersiap pula mengikuti acara. Warga tumpah ruah bersama keluarga masing-masing, terlihat membawa bekal minuman, gawai untuk mengabadikan momen acara dan kelengkapan lain seperti topi atau payung. Maklum, biasanya mukai am 8 pagi, matahari bersinar cukup terik hingga jelang siang.
Acara dibuka dengan kegiatan senam bersama, meski tidak seluruh peserta mengikutinya. Tampak tim senam  mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Penampilan ibu-ibu yang masuk tim senam ini mengenakan baju olahraga bernuansa merah putih.
Senam dengan iringan musik menggelora, bernuansa lagu-lagu perjuangan, menggema dan menggunggah antuasias warga yang makin ramai hadir di titik keberangkatan jalan sehat.
Sekira pukul 07.15 Wita, jalan sehat warga pwrumahan dimulai. Momen ini dimanfaatkan oleh peserta untuk saling sapa dan ngobrol bareng selama perjalanan menempuh rute yang ditentukan panitia. Ada yang lama tak sua dengan tetangga, bertanya kabar dan obrolan tentang sekolah atau pekerjaan.
Saya juga melihat beberapa pedagang menjajakan panganan cepat saji, minuman dingin dan aneka kue lainnya. Di sepanjang jalan depan parkiran masjid, juga digelar meja panjang, menamlung sumbangan kue-kue dari para warga yang bisa dinikmati secara gratis usai jalan sehat.
Dari sekian ratusan peserta dengan berbaju olahraga, saya menemukan keseruan di antara mereka. Ada barisan para emak yang mengenakan kostum seragam sekolah dasar, lengkap dengan atribut dasi. Tampil menarik dan keren dengan kaca mata hitam, hahaha!
Mereka tampil kompak, seru, rame, heboh dengan yel-yel sejak awal datang ke titik kumpul, selama perjalanan menemluh rute, hingga acara pemgambilan undian. Para emak berbaju seragam SD inilah yang menjadi pusat keseruan acara.
Betapa tidak?
Saat pembagian kupon di tengah perjalanan, pengumpulan kupon, dan penarikan undian, mereka bersemangat dengan suara heboh yang menghibur warga.
Setiap nomer undian yang disebut panitia dan tidak segera hadir orang yang memiliki kupon, kompak menyerukan 'hangus', biar segera ambil nomer undian lain.
Saya jadi ikut-ikutan berseru-seru ramai bersama mereka, sambil duduk lesehan beralas tas kresek.
Ya, kali ini saya jabanin dah sampai siang, biar saja panas terik, duduk lesehan berteduh di bawah rindang pohon, kami mengikuti jalannya penarikan kupon undian.
Setiap kali ada nomer undian para emak yang sempat disebut panitia, teriakan kegirangan sembari mengacungkan kertas kupon, bergaduh lucu sebagai tanda kepada panitia bahwa salah satu dari mereka mendapatkannya. Warga tertawa riang menyaksikan kehebohan ini.
Saya pun sempat mengabadikan momen satu warga dari RT.11 yang mana nomer kupon ditangannya hampir selalu nyangkut dalam panggilan panitia. Kebetulan duduknya dekat dengan saya. Ia bolak balik kegirangan mengambil hadiah sesuai nomer kupon yang ada ditangannya.
Ada 10 hadiah yang bisa dibawanya pulang. "Ibi karena titipan teman-teman yang pulang duluan, nggak mau nunggu sampai pengambilan undian selesai. Katanya sih dikasihkan ke saya saja."
Waaaah, rezeki mah nggak bakalan ke mana!
Lalu bagaimana dengan saya?
Ada dua kupon undian ditangan. Satu milik saya, satu lagi milik suami. Beliau bersama panitia lain, bergantian bertugas mencabut nomer undian, menyebutkan nomer undian berkali-kali agar warga mendengar seruan melalui pengeras suara, juga menyerahkan hadiahnya.
 Nah, pada saat nomer undian disebutkan panitia, ternyata itu adalah nomer kupon milik saya! Tentu saya gembira tak kepalang, bersorak heboh bersama para emak lainnya. Ketika saya menuju ke depan, panitia meledek ke suami, "Kasih langsung saja, Pak!"Â
Alhamdulillaah, dapatnya uang tunai sebesar seratus ribu rupiah dalam amplop. Asyiiiiiik!
Tak terasa, waktu mendekati pukul 11 siang. Pwngundian kupon telah selesai. Warga yang mendapatkan logam mulia, televisi 32 inch dan kulkas berfoto bersama dengan panitia.
Saya pun pulang dengan wajah sumringah, lumayan bisa bawa pulang hadiah.
Jalan sehat penuh berkah, aamiin!
Salam sehat dan selalu bahagia!
***
Artikel 77 - 2023
#Tulisanke-522
#ArtikelSosbud
#JalanSehat
#TujuhbelasAgustusan
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H