Ya, kali ini saya jabanin dah sampai siang, biar saja panas terik, duduk lesehan berteduh di bawah rindang pohon, kami mengikuti jalannya penarikan kupon undian.
Setiap kali ada nomer undian para emak yang sempat disebut panitia, teriakan kegirangan sembari mengacungkan kertas kupon, bergaduh lucu sebagai tanda kepada panitia bahwa salah satu dari mereka mendapatkannya. Warga tertawa riang menyaksikan kehebohan ini.
Saya pun sempat mengabadikan momen satu warga dari RT.11 yang mana nomer kupon ditangannya hampir selalu nyangkut dalam panggilan panitia. Kebetulan duduknya dekat dengan saya. Ia bolak balik kegirangan mengambil hadiah sesuai nomer kupon yang ada ditangannya.
Ada 10 hadiah yang bisa dibawanya pulang. "Ibi karena titipan teman-teman yang pulang duluan, nggak mau nunggu sampai pengambilan undian selesai. Katanya sih dikasihkan ke saya saja."
Waaaah, rezeki mah nggak bakalan ke mana!
Lalu bagaimana dengan saya?
Ada dua kupon undian ditangan. Satu milik saya, satu lagi milik suami. Beliau bersama panitia lain, bergantian bertugas mencabut nomer undian, menyebutkan nomer undian berkali-kali agar warga mendengar seruan melalui pengeras suara, juga menyerahkan hadiahnya.
 Nah, pada saat nomer undian disebutkan panitia, ternyata itu adalah nomer kupon milik saya! Tentu saya gembira tak kepalang, bersorak heboh bersama para emak lainnya. Ketika saya menuju ke depan, panitia meledek ke suami, "Kasih langsung saja, Pak!"Â
Alhamdulillaah, dapatnya uang tunai sebesar seratus ribu rupiah dalam amplop. Asyiiiiiik!