"Jadi ibu tidak usah khawatir. Pastikan bahwa kode OTP tersebut tidak diberitahukan kepada orang lain yang tidak ada urusannya dengan rekening Ibu. Kecuali seperti tanya jawab kita ini, karena saya sebagai petugas melayani ibu sebagai nasabah. Itu aman saja saling menyebutkan kode OTP."Â
"Nah, yang menjadi kunci kewaspadaan adalah nasabah yang kurang teliti dalam membaca info notifikasi yang diterimanya. Sudah disebutkan di awal pemberitahuan untuk waspada terhadap penipuan, jangan pindahkan link ke HP lain, jadi harus dilakukan dari HP kita sendiri. Jangan pula menyebarkan link tersebut untuk proses kebutuhan perbankan Ibu. Notifikasi berupa tautan atau kode OTP, hanya berlaku 5 menit saja. Sehingga sebaiknya segera diproses oleh nasabah sendiri sebelum waktunya habis."
Mas Rizal dengan ramah dan ringan hati menjawab pertanyaan dari saya seputar layanan perbankan lainnya. Jadi, abaikan saja jika ada notif OTP yang masuk, padahal kita tidak melakukan perubahan apapun pada rekening kita, baik melalui CS maupun mobile banking.Â
Tak terasa adzan Zuhur berkumandang dari gawai saya.
Sebelum berpamitan, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Mas Rizal. Beliau berpesan agar saya turut membantu menyampaikan informasi ini kepada kawan-kawan lain atau masyarakat sekitar. Saya pun mohon izin kelak edukasi ini akan saya tulis menjadi artikel di akun Kompasiana. Beliau pun menyambut baik niat ini.
Setiba di rumah, saya buka gawai jadul dan menemukan SMS berupa notifikasi PIN BARU dari bank. Dua hari.kemudian saya melakukan perubahan PIN sesuai petunjuk dari Mas Rizal. Kerik PIN Baru pemberian dari bank, baru kemudian klik menu GANTI PIN, lalu saya mengubahnya sesuai PIN yang diinginkan. Selesai. Struk pergantian PIN keluar dari mesin. Kartu ATM sukses bisa digunakan.
Semoga berbagi pengalaman ini bermanfaat untuk para pembaca.
Salam sehat dan selalu ingat bahagia
***
Artikel 74 -2023
#Tulisanke-519
#ArtikelFinancial
#WaspadaPenipuam
#EdukasiLayananNasabahBank
#NulisdiKompasiana