Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dear Agustus

9 Agustus 2023   06:32 Diperbarui: 9 Agustus 2023   06:32 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.youngontop.com

Keeskokan hari, prosesi pengantaran jenazah ke kota asal beliau hingga pemakaman, berbalut dengan sedih yang tak kumengerti, karena aku belum paham apa itu arti "pulang" yang sejati.

Kau pun menyaksikan, bagaimana aku setia menunggu pulangnya Bapak untuk kembali memelukku dan mendongeng kisah-kisah lucu atau sarat kebajikan dari amanat cerita. Sangat merindukan hadirnya. Namun pelukan itu sudahlah tiada. Lalu, kujalani episode kehidupan dengan jiwa kasih sayang warisan beliau.

***

Dear Agustus,

Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, memberikan takdirnya bahwa negeriku menyatakan merdeka dari penjajahan pada bulanmu. 

Lihatlah, betapa semarak seluruh pelosok negeri. Dari sudut dusun yang sunyi hingga kota metropolitan yang hingar bingar. 

Tak hanya umbul-umbul terpasang, gelaran pesta rakyat tahunan, lomba yang meriah menyemarakkan, namun terselip doa dan harapan atas kesejahteraan dan kemakmuran untuk seluruh komponen bangsa.

Lohatlah binar generasi muda menyongsong masa depan di negeri ini. Lihatlah senyum para tetua yang telah mewariskan peradaban bagi berlangsungnya lehidupan berbangsa dan bernegara. Memang, di sana-sini masih saja ada tangan-tangan kotor merusak tatanan dengan perbuatan keji. Hanya doa dan daya upaya untuk memperbaiki-lah, semoga negeriku ini jaya lestari.

***

Dear Agustus,

Bersamamu pula aku memantapkan diri, berikrar janji sehidup sehayat sengan sosok pilihan hati. Seorang tampan yang beriman dan takut pada Allah semata. Seorang lembut yang menuntunku pada kebaikan. Kami berdua berusaha mengjadirkan adanya sakinah, mawaddah, warahmah, dalam mahligai rumah tangga yang penuh ujian maupun keberkahan. Semoga kami bisa melalui biduk ini dengan sebaik-baik amanat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun