Sekira mwmasuki hari kesepuluh Bulan Juli ini, saya mengalami pusing kepala yang membuat tidak nyaman. Berat di bagian bawah leher dan punggung terasa lelah.Â
Saat duduk usai rebahan atau mau berdiri dari duduk, terpaksa saya harus memejamkan mata, karena sensasi kepala yang serasa berputar. Inikah vertigo? Demikian batin saya.Â
Karena hal tersebut berulang ketika saya melakukan gerakan tersebut, akhirnya saya memutuskan meliburkan diri dari aktivitas mengajar tahsin dan les privat. Saya tetirah sejenak di rumah dan tetap melakukan kegiatan di runah sebisa dan semampunya saja.
Ya, sudah hampir satu setengah bulan saya tidak melakukan pijat badan sehubungan simbok pijat langganan sedang mudik ke Jawa sejak awal Juni. Jadilah saya menahan rasa untuk merilekskan tubuh hingga ia kembali ke kota kami lagi.
Akhirnya, saya memilih bekam sembari menunggu kepulangannya.Â
Ya, saya sudah pernah melakukan bekam sekira tiga atau empat kali dengan dua terapis yang berbeda. Hal ini saya lakukan ketiba tubuh sedang kurang sehat. Terakhir melakukannya, sependek ingatan saya adalah masa-masa sebelum covid. Rasanya sudah lama juga saya tidak berbekam.
Kali ini saya memutuskan untuk berbekam dengan sahabat saya yang telah mengikuti pelatihan bersertifikasi dari Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI). Meski benci jarum baik untuk suntik atau bekam, namanya juga kepengen sehat, saya harus mengenyahkan rasa takut pada jarum.
***
Saya mendapatkan penjelasan dari Mbak Lulu - terapis Griya Bekam Gendis tentang bekam sunah.
Apa itu bekam sunah?
Bekam atau hijamah merupakan salah satu warisan pengobatan yang sudah ada di masa Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam dan menjadi salah satu pengobatan yang disarankan oleh beliau sebagai salah satu ikhtiar terhindar dari penyakit, maka bisa dikatakan bekam merupakan living sunah untuk hidup sehat.
Yang dimaksud tidak hanya asal bekam tapi ada waktu dan tanggal yang sudah di dijelaskan oleh Rasul yaitu tanggal 17,19 dan 21 karena pada tanggal tersebut darah sedang berada dil apisan kulit paling luar sehinga darah kotor banyak keluar pada saat dilakukan bekam.
Apa yang sebaiknya dilakukan sebelum berbekam?
- Sebelum berbekam, pasien disarankan beristirahat selama setengah jam.
- Berbekam sebaiknya jangan dilakukan sehabis beraktivitas berat.
- Pasien istirahat selama 15 menit setelah berbekam.
- Disarankan mandi dengan air hangat seusai berbekam.
- Biasakan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah sebelum berbekam.
- Dari sisi waktu, menurut ilmuwan kedokteran Ibu Sina, berbekam yang terbaik adalah jam 1-2 sore. Sebab, di saat itu, pembuluh darah sedang mengembang.
- Berdasarkan hadist Rasulullah, berbekam dalam keadaan perut kosong adalah obat. Sebaliknya, menjadi penyakit jika dilakukan dalam keadaan perut penuh.
- Berdasarkan hadis Rasulullah, siapa yang berbekam tanggal 17,19, atau 21 (penanggalan bulan), dia akan sembuh dari setiap penyakit.
- Pengulangan bekam tercepat berkisar dua pekan, tapi sebaiknya dilakukan sebulan sekali.
Lebih jauh terapis menyampaikan bahwa bekam  tidak disarankan bagi mereka yang:
- Memiliki riwayat serangan jantung
- Menderita hemofilia atau anemia ekstrem
- Sedang hami
- menderita epilepsi
- Sedang menstruasi
- Memiliki masalah kulit, seperti eksim dan psoriasis
- Menderita penyakit pembekuan darah sehingga mengonsumsi obat pengencer darah.
Apa yang sebaiknya dilakukan setelah berbekam?
- Setelah selesai bekam jangan langsung mandi, namun disarankan minimal 1 jam setelah bekam dengan air hangat
- Sebaiknya jangan makan berat setelah bekam
- Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat dulu setelah selesai melakukan terapi bekam
- Hindari menggunakan pendingin ruangan seperti kipas angin atau AC yang berlebihan
- Sebaiknya setelah selesai bekam jangan melakukan hubungan jima’ dulu (berhubungan intim bagi suami-istri)
- Larangan setelah bekam tersebut sifatnya tidaklah mutlak pada setiap orang, namun sifatnya untuk jaga-jaga agar tak terjadi hal yang tak diinginkan atau ketidaknyamanan setelah selesai melakukan terapi bekam.
Karena terapi bekam dengan mengeluarkan darah biasanya banyak mengeluarkan energi sehingga tak jarang yang merasa lemas setelah selesai terapi.Â
Bagi anda yang memiliki energi yang berlebih dan daya tahan tubuh yang kuat maka boleh saja melakukan aktivitas fisik atau kerja berat setelah terapi bekam
Terapi bekam sebaiknya dilakukan satu kali setiap bulan agar dapat mempelancar sirkulasi darah dalam tubuh.Namun jika untuk program kesehatan, terapi yang menjadi sunah Nabi ini dapat dilakukan rutin satu kali dalam seminggu.
Alhamdulillah, usai berbekam, tubuh saya berasa ringan dan mengantuk sekali. Saya tidur siang dengan nyenyak. Satu-dua hari sesudahnya, saya makin nyaman beraktivitas.Â
Pula, simbok pijet langganan saya juga sudah kembali ke Kota Tepian Mahakam, sekalian saja saya melakulan pijat tubuh, membuat badan saya makin rileks dengan pijat minyak aroma terapi.
Demikian pengalaman saya melakukan bekam sebagai pengobatan alternatif dalam menjaga kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat.
Salam sehat dan selalu bahagia!
***
Artikel 68 - 2023
#Tulisanke-513
#ArtikelKesehatan
#BekamSunah
#GriyaBekamGendis
#NulisdiKompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI