Pak Polisi bahkan memberikan edukasi kepada Tia bahwa petugas BAP tidak berseragam coklat seperti para polisi yang biasa kita lihat seragam hariannya, melainkan petugas khusus dengan seragam putih dengan segala atribut yang dikenakan. Tia mendapatkan pemahaman dan wawasan baru melalui laporannya ini.
"Ibu beruntung, tidak tertimpa kehilangan dana atau pengurasan rekening dari orang-orang yang berusaha menipu ibu. Barusan tadi ada yang lapor juga, seorang ibu, nangis-nangis. Ia kehilangan uang sekira seratus." Hibur Pak Polisi kepada Tia.
"Emang, seratusnya, seratus berapa, Pak?" Tia bertanya lugu
"Ya, elaaah, Bu. Kalau seratus ribu, gak bakalan tuh si ibu lapor nangis-nangis sampai segitunya. Ya seratusan juta lah!" Tia menahan tawa di depan Pak Polisi. Benar juga ya.
Eh, tapi kalau lagi benar-benar nggak punya duit, uang seratus ribu itu gede banget lho! Setuju, kan?
***
Sehubungan Tia tidak mengalami kehilangan atau kerugian material dari kejadian tersebut, petugas kepolisian menerima laporan Tia sebagai bentuk pengaduan masyarakat.Â
Karena khawatir data KTP-nya disalahgunakan oleh penipu, Tia meminta adanya surat dari kepolisian atas bukti pengaduannya.
Akhirnya Tia diminta membuat surat pernyataan saja bahwa laporan sudah diterima oleh petugas kepolisian setempat. Bukti pernyataan ditandatangani mereka berdua.Â
Sahabat saya ini membawa surat pernyataan asli yang ditulis tangan sendiri, sedangkan petugas menyimpan salinannya dan dimasukkan dalam arsip piket di hari tersebut.
Hari selanjutnya, Tia mendatangi pihak bank untuk membuka blokir rekening. Atas saran pihak bank, sehubungan ada kejadian tersebut dan dirinya sempat memperlihatkan kartu ATM pada penipu, meskipun nomer kartu tertutup, sebaiknya ia mengganti kartu ATM-nya.Â