Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jatuh Cinta Sedari Dulu, Kini dan Nanti pada Perpustakaan dan Toko Buku

26 Mei 2023   10:09 Diperbarui: 28 Mei 2023   16:41 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://m.bisnis.com

Semasa usia kanak, hadiah yang sangat mengesankan dari Bapak dan Ibu saat mereka bepergian dari luar kota adalah buah tangan berupa buku cerita. Bagi saya, bukan sekedar oleh-oleh, tetapi hadiah yang menghadirkan rasa suka cita menyimak narasi pengarangnya.

Mengajak saya menjelajalah dan berkelana dengan imajinasi yang dibangun oleh isi cerita, berlagak saya sebagai salah satu tokoh yang ada di setiap cerita. Saya pun jatuh cinta pada buku di usia lima tahun pertama kehidupan.

Ayah dan ibu juga berlangganan koran untuk beliau berdua, serta majalah anak dan remaja untuk anak-anaknya. Tentu saja hal ini mereka lakukan guna memenuhi hasrat membaca kami hingga menjadi kegemaran yang tak terlewatkan di sela aktivitas.

***

Setuap tahun ajaran baru, Ibu membuat daftar buku-buku paket pelajaran yang harus dibeli. Jika masih ada kesempatan meminjam dari kakak kelas, maka Ibu akan membelikan buku yang belum kami punya saja.

Demikian juga dengan saya. Berharap buku yang dipinjam dari kakak kelas sudah rusak atau tak bisa dipakai lagi agar dapat buku baru, tapi ternyata buku-buku yang dipinjam itu masih berkondisi bagus. Untuk menghibur saya, Ibu mengajak ke toko buku langganan kami di kota. Supaya saya tidak kecewa karena menggunakan buku bekas pantas pakai, hitung-hitung mengajak saya jalan-jalan sejenak.

***

Toko Buku Makmur - Tegal, Jawa Tengah (sumber: https://soamaps.com/country/ID/2074312/toko-makmur)
Toko Buku Makmur - Tegal, Jawa Tengah (sumber: https://soamaps.com/country/ID/2074312/toko-makmur)

Perjalanan dari desa tempat tinggal saya saat itu (era tahun 1980 sampai dengan awal tahun 2000-an) menuju ke Kota Tegal, ditempuh dalam 45 menit menggunakan kendaraan roda empat. 

Toko Buku Makmur yang terletak di Jalan Diponegoro merupakan toko buku langganan kami untuk membeli peralatan dan perlengkapan sekolah. Ibu mengeluarkan daftar buku yang akan di beli, sampul buku dan peralatan alat tulis baru. Terkadang saya mendapat hadiah buku mewarnai.

Kemarin saya sempatkan bersapa dengan sahabat saya di Tegal tentang toko ini, apakah masih eksis? 

"Alhamdulillah, masih ada. Sekarang anak pemilik yang menjalankan usaha tokonya. Namun sekaramg sepi pembeli. Banyak buku yang sudah usang tapi masih dipajang di etalase toko." Demikian sahabat saya  berkabar tentang Toko Buku Legendaris di Kota Bahari ini.

Sedih juga mendapat kabar ini. Di masanya, toko buku Makmur ramai pembeli. Saya dan ibu sempat mengantri dan berdesakan saat membeli buku di sana.

Ya, memang untuk menarik minat pengunjung dan pembeli adalah dengan menawarkan buku-buku terbitan baru. Bisa jadi pemilik toko memajang buku lawas agar mereka tidak merugi, berharap ada yang mau membeli buku tersebut.

***

Ketika saya merantau ke ibukota provinsi guna melanjutkan studi kuliah di perguruan tinggi, toko buku menjadi tempat langganan kunjungan di akhir pekan. Minimal satu bulan sekali. Toko Buku tersebut adalah Gramedia dan Gunung Agung. 

Ilustrasi Toko Buku (sumber: http://seputarsemarang.com/toko-buku-gunung-agung/)
Ilustrasi Toko Buku (sumber: http://seputarsemarang.com/toko-buku-gunung-agung/)

Lokasinya di seputar Simpang Lima Semarang. Jarak keduanya tidak terlalu jauh. Cukup ditempuh dengan berjalan kaki. Gramedia membuka toko sendiri di Jalan Pandanaran dan Gunung Agung berada di dalam area Mall Ciputra (ini saat saya masih kuliah di era 1990-an).

Jika tabungan cukup untuk membeli buku yang diincar, maka saya membelinya. Jika tidak cukup, pasar loak alias tempat jualan buku bekas menjadi tujuan berikutnya untuk mendapatkan buku itu. Lokasinya ada di Pasar Johar Semarang. Bila benar-benar tak sempat membeli, maka perpustakaan menjadi alternatif untuk bisa tetap membaca buku-buku yang saya inginkan.

***

Perkenalan saya dengan perpustakaan juga dimulai saat masih lima tahun usia pertama kehidupan. Yaitu di ruang taman baca buku anak-anak semasa Taman Kanak-Kanak dan perpuatakaan mini milik Koperasi Karyawan Pabrik Gula.

Saya selalu mampir di ruang baca anak-anak di jam istirahat, sekedar membaca cerita pendek dengan buku yang penuh gambar dan warna. Kadang saling meminjam punya teman bila mereka memiliki koleksi buku bacaan atau majalah anak.

Beranjak ke usia sekolah dasar, saya sering menyusul Ibu ke Koperasi Karyawan saat beliau mendapat giliran jaga di sana, sekedar duduk manis membaca buku. Komik Mahabharata adalah kesukaan pertama. Bukunya tebal dan besar semacam Buku Telpon Yellow Pages era 1980-an. Berjilid dan berseri. Bharatayudha, Pandawa Seda, Arjuna Wiwaha, dan seterusnya cerita pewayanagn lainnya.

Kegemaran membaca buku, mengantarkan saya menyukai novel anak dan remaja seperti seri Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, Sapta Siaga, Elizabeth Anak Badung, dan lain sebagainya. 

Ada seorang kawan satu komplek perumahan yang mempunyai perpustakaan pribadi di rumahnya. Ia menyewakan buku-buku koleksinya, membuat saya lebih senang lagi membaca buku-buku miliknya yang selalu baru.

Untuk memenuhi keingintahuan tentang pengetahuan, saya kadang menghabiskan waktu jam istirahat sekolah di perpustakaan sekolah dan kampus (saat kuliah) dengan membaca buku-buku ensiklopedi atau lainnya.

***

Toko Buku Gramedia - Mall Lembuswana (sumber: https://kaltim.tribunnews.com/2020)
Toko Buku Gramedia - Mall Lembuswana (sumber: https://kaltim.tribunnews.com/2020)

Kini saya menetap di Samarinda - Kota Tepian Mahakam. Ada dua toko buku yang sering saya kunjungi, yaitu Toko Buku Azis yang menyediakan buku-buku sekolah dan bacaan Islami dan Toko Buku Gramedia. Keduanya berada di area Mall Lembuswana Samarinda.

Menurut pengamatan saya selama tiga bulan terakhir ini, pengunjung toko cukup lumayan. Keberadaan keduanya sejak saya merantau di sini tahun 2000-an, Toko Buku Azis cukup eksis dan menjadi referensi pilihan keluarga muslim apabila hendak membeli buku-buku agama. Mulai dari buku saku tentang hadist hingga buku tafsir berjilid.

Untuk Toko Buku Gramedia, ada dua cabang di kota saya ini, yaitu di Mall Lembuswana Jalan S.Parman dan di Big Mall Jalan Untung Suropati. Saya lebih sering berkunjung di Cabang Lembuswana karena lebih dekat dari rumah.

Pengunjung lumayan ramai di akhir pekan saat saya bertandang, sekedar mencari novel-novel terbaru dan putri saya mencari komik anime kesukaannya. 

Soal minat membaca buku, saya kurang paham apakah mereka masih memilikinya. Tetapi melihat antrian pembeli buku, saya berpikir mereka cukup menjaga minat baca pada literasi yang disukainya.

Begitu pula saat berkunjung ke perpustakaan, yang saya temui adalah para mahasiswa yang mencari referensi buku bacaan mata kuliah, entah untuk tugas kelompok atau menyelesaikan skripsi.

Bagi saya pribadi, keberadaan perpustakaan dan toko buku masih dibutuhkan, meski referensi bacaan tersedia melalui internet. Buku adalah sumber ilmu, ia tetaplah jendela bagi pengetahuan yang ditulis oleh para pakarnya di bidang masing-masing.

Tidak mudah beetahan di industri  penjualan buku cetak yang pembacanya kini banyak beralih ke buku digital. Mendengar kabar ada yang akan ditutup secara besar-besaran di seluruh Indonesia, jujur, sedih juga ya.

Semoga keberadaan toko buku di tengah masyarakat tetap eksis dan menjangkau kebutuhan untuk keperluan pendidikan dan keluarga. Aamiin.

Salam sehat dan selalu bahagia.

***

Artikel 46 - 2023

#Tulisanke-491
#ArtikelDiary
#TokoBukuTutup
#CintaPerpustakaandanTokoBuku
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun