"Tapi menurut pendapat saya, jika menyantap sayuran seperti oseng atau tumisan, membuat saya tidak mudah lapar," sambungnya.
Sebelum mengalami sakit gerd, tiap pagi beliau selalu minum teh panas yang manis. Tetapi tidak terlalu manis. Menurut pengakuannya, sekarang kerap meminum air putih hangat ditambah 1 hingga 2 sendok madu habatussauda. Lain waktu, cukup minum air putih.Â
Pak Budi Susilo memiliki menu sarapan favorit berupa bubur, nasi uduk, bihun kuah, ubi rebus, dan lainnya. yang ada di meja.
"Saya terbiasa makan sarapan (kecuali roti, raginya bikin tambah lapar). Dan, yang sudah ada. Tidak ada alasan khusus. Pokoknya yang tidak memicu kolesterol, trigliserida, tekanan darah tinggi." Ungkap Kompasianer asal Bogor ini.
Beliau lebih mengutamakan minum air putih. Buat selingan, bisa teh hijau tanpa gula dan kopi encer tanpa gula. "Ngeteh ngopi kalau mau nulis," tambahnya.
Gambar di atas adalah menu sarapan favorit Mak Sri Roh - panggilan akrab saya kepada Kompasianer Sri Rohmatiah Djalil asal Madiun. Beliau langsung kirim fotonya ke saya saat sedang menikmati menu ini di pagi hari.
"Aku kukus jagung manis dua buah. Mau difoto  sudah habis separuh 😀. Alasannya suka banget dengan menu ini, karena ringan di perut. Manis alami. Pagi nggak sempat masak, sambil ngukus bisa nyapu dan ngerjakan lainnya." Beliau mejawab  singkat dan lanjut ngobrol lainnya seputar kegiatan penulisan.
Nah, saya dapat kiriman foto lagi nih, menu satapan yang sedang disantap oleh Kompasianer asal Pekanbaru.
"Bisa lebih dari satu 'kan, Bu? Favorit saya nasgor, bubur ayam atau lontong sayur. Alasannya, lebih sederhana aja dibanding makan berat lainnya. Ditambahi sumber protein dan sayuran, misalnya, bisa makin mantap," jawab Pak Akbar Pitopang dengan menyematkan ikon tertaw lebar saat mengirimkan foto tersebut.