***
Putus sekolah, lagi-lagi banyak alasan mengemuka. Meski disayangkan jika berhenti di tengah jalan, sebisa dan semampu kita membantu mereka agar tidak menjadi beban bagi masyarakat sekitar.
Bentuk bantuan bisa berupa waktu dan tenaga untuk mengajarkan hal-hal dasar seperti membaca, menulis dan berhitung bagi yang buta huruf. Atau pengetahuan dasar melalui buku-buku bacaan dan buku panduan sekolah.
Ini baru tiga kisah di antara puluhan, ratusan, ribuan dan jutaan cerita mereka yang mengalami putus sekolah.
Semoga anak-anak di sekeliling kita bisa menikmati masa-masa pendidikannya dengan nyaman dan gembira. Soal biaya sekolah, bisa dikompromikan dan diskusi dengan pihak terkait. Subsidi silang bisa pula dilakukan atas kesepakatan bagi orang tua yang mampu dan yang kurang mampu.Â
Dana sosial masyarakat bisa dihimpun untuk membantu mereka agar tetap bisa melanjutkan sekolah dan meraih cita-citanya, aamiin.
Salam sehat dan selalu bahagia.
***
Artikel 42 - 2023
Diikutsertakan dalam Event: Empati Kompasianer untuk Anak Putus Sekolah garapan Komunitas Penulis Berbalas (KPB)