Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bolehkah Kusebut Namamu sebagai Kampung Halaman?

1 Mei 2023   13:00 Diperbarui: 1 Mei 2023   13:20 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring perjalanan hidupku, meski tak lagi berdiam di rumah dinas, kami tetap ingin bersamamu. Keluarga kami pindah ke rumah pribadi, berdekatan dengan lapangan bercemara itu.

Kamu sangat bersahabat dengan menghadirkan pasar malam sebulan penuh selama musim giling tebu. Menyambut uparaca Manten Tebu, aku selalu menikmatinya sebagai penari bersama kawan-kawan sepermainan.

Dan, tiada dapat dielakkan...

Hari berganti bulan hingga bertahun kemudian, aku masih dalam pelukanmu. Di setiap lebaran, kamu hadirkan kembali kawan-kawanku yang merantau untuk bisa berkumpul dan saling bersapa. Kamu adalah pengikat hati kami 'tuk kembali.

Meski satu demi satu ada yang pergi dan tak kembali, dirimu tetaplah terpatri dalam kenangan. Tak terkecuali diriku.

Namun, apakah aku masih boleh menganggapmu sebagai kampung halamanku?

Terakhir dalam pelukanmu, mungkin telah puluhan tahun lalu, aku tak sempat kembali pulang menjumpaimu. Kediaman kami telah berpindah pemilik, yang masih satu ikatan persahabatan agar kenangan itu tetap terjaga.

Berpuluh tahun tak menyapamu, bahkan hingga semua telah berganti menjadi kawasan yang berbeda. Dirimu berbenah, dari sebuah desa industri, dan hampir mati dalam sepi, kini menggeliat menjadi bagian aktivitas para pencari rezeki.

Kini kau tersohor sebagai tempat singgah para pemudik di sepanjang jalan tol lintas kota sepanjang Pulau Jawa. Mulai dari Jakarta hingga Semarang, kau sajikan kenangan tempo doeloe pada mereka, nostalgia saat kita masih berpeluk masa.

20220620-154010-644f545c08a8b52060704593.jpg
20220620-154010-644f545c08a8b52060704593.jpg
Spot Kolase foto sejarah pembangunan Ex-Pabrik Gula menjadi Rest Area (Dok.pri. Siska Artati)

Beberapa sahabat dan kerabat sesekali berkirim kabar padaku bila sempat bertandang sejenak di tempatmu.

Mereka tahu dan sangat paham, betapa jauh di lubuk hatiku, aku merindukanmu layaknya kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun