Masih kudekap tangis, agar dia tidak menitis
Masih kuredam luka, agar dia tidak bergema
Diam kusimpan di palung samudra
Dan tetaplah rapi menjadi rahasia
Hingga mata teduh datang menyapa
Mata teduh hanya khayalan sehari-hari
Bila malam takut terlelap lirik tajam kan datang lagi
Segala gerak ciutkan nyali
Ungkapan cinta jauh panggang dari api
Sebait rindu melukiskan aksara
Padamu wahai sang pencuri hati
Kunanti cinta dari muara kasihNya
Bersua dalam ikatan halal nanti
Bersua dalam ikatan halal
Sejatinya itu harapan setiap insan
Yang ingin memadu kisah kasih setia di hadapan Tuhan
Namun kiranya dimana engkau gerangan
hingga kini aku masih dalam penantian
Lelah hati tuk menanti hadirmu
Sekian lama harap ini menggebu
Kini kau telah pergi berlalu
Janji yang kita ukir tumpaslah semu
Kupendam bayang nan kenang selalu di pelupuk kalbu
Tegar panjatkan pinta agar lekas bertemu
Pertemuan itu sangat kurindu
Walau dalam tujuh purnama
Duhai pujaan hatiku, ku sangat rindu
Janganlah pupuskan harap dan cintaku
Dalam satu bait doaku
Jadikan itu semua pasti dalam takdir
Untuk bersama hingga senja tiba
Senja sudah menyapa
Dalam hati risau bertapa
Kukira dia yang kucinta
Ternyata takdir tak kuasa
Kutunggu cinta kembali dalam asa
Cinta kepadamu Sang Maha Kuasa
Sesungguhnya cinta tak harus ditunggu
Karena cinta datangnya tiba-tiba
Dalam dekapan rindu yang menggebu
Menghampiri rasa gejolak di dada
Rasa gejolak yang seperti ombak bergulung
Menggedor dada yang semula beku
Kini menghadirkan kuntum menguncup
Semoga akan mekar memenuhi relung
Cinta mekar memenuhi relung
Sebab rasaku tak bertepuk sebelah tangan
Menanti restu semesta tercipta
Hingga Aku dan kamu menjadi kita
Kita selalu yakin bahwa cinta adalah janji
Membawa harap untuk di penuhi
Menunggumu tak pernah lelah
Karena cinta tak pernah salah
Cinta tak pernah salah
Hati kan berjalan dengan terarah
Dipertemukan dalam satu titik
Suka cita dan asa terbetik
Langitkan doa harapan terwujud
Penantian berujung dalam sujud
Hanya satu nama di akhir sujud
Menanti seperti kemarau merindu hujan
Kadang ragu menyapa
tapi rasa tak pernah pudar
Relung hati bertahan seperti menanti pemburu pulang ke rumahnya
Rumah Pena Alegori, Senin, 30 Januari 2023
***
#PuisiKolaborasi persembahan dari anggota Komunitas Rumah Pena Alegori (alumni kelas puisi) dengan tema Menunggu Cinta. Puisi Bersambung hasil karya Ikriima Gh, Titi Ariswati, Siska Artati, Bait Rindu, Fauzi Hammadfa, Erland Jaelani, Rai Seika, Kang Thohir, Popy, Yusniar, Dhien, Rani Iriani Safari, dan Esti
***
Artikel 12 - 2023
#Tulisanke-457
#PuisiKolaborasi
#PuisiBersambung
#RumahPenaAlegori
#BakKemarauMerinduHujan
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H