Singkat kata usai tanya kabar dan basa-basi ala kakak adik, tetiba kakak bilang: "Dik, kami ada rezeki, in syaa Allah dari hasil halal, ingin berbagi buat kamu dan keluarga ya. Minta nomer rekeningmu, biar Mbak transfer saja. Segera ya, karena mumpung sedang di jalan, biar sekalian mampir ATM. Berapapun yang kami kirim nanti, semoga berkah, ya."
Saya menjawab aamiin dengan hati kaget. Saya membatin butuh dana sekitar sepekan sebelumnya. Lha kok malah dapat kabar mau dapat transferan pas berkumpul bareng komunitas yang sedang ingin saya bantu.
Alhamdulillaah, nominalnya besar buat saya. Saya niatkan berbagi untuk komunitas, sedekah masjid, dan tabungan untuk anak.
Contoh lainnya, saya gabung di Kompasiana masih terhitung baru. Saya ngarep dong tentunya, suatu saat bisa jumpa langsung dengan sesama Kompasianer.Â
Awal kenal dengan beberapa kawan di grup perpesanan, merasa klik melalui obrolan, membaca komentar dan saling sapa di masing-masing akun. Saya pun membatin, suatu saat bisa ketemu deh sama Pak ini, Bu itu, Mbak ini dan Mas itu
Alhamdulillaah, ternyata salah satu yang terkabul adalah acara Kopdar bersama Ayah Tjiptadinata dan Bunda Roselina di Samarinda pada Agustus tahun lalu, plus kawan Kompasianer lainnya yang tinggal berdekatan dengan Kota Tepian Mahakam.
Beneran nggak menyangka, bisa terkabul dari selintas membatin dan jadi doa, kemudian terwujud.
***
Banyak kejadian yang saya alami demikian. Tak menampik kadang terlintas pikiran negatif atau membatin sesuatu yang buruk. Namun saya aegera tempis dengan istighfar, mohon ampun kepada Allah, membuang rasa was-was dan mengubah kalimat negatif menjadi kalimat positif.
Prinsip saya, apa yang jadi omongan, baik membatin atau mengucap, sebisa mungkin berupa kalimat positif dan kata-kata yang baik. Karena omongan 'kan bisa jadi doa.
Baca: Kekuatan Omongan, Kekuatan Doa
Nah, kejadian terbaru yang saya alami dari selintas membatin adalah Selasa (10/01/2023) lalu. Kita tarik dulu di awal Januari saat menulis tentang Resolusi 2023, ya.