Setengah bulan sebelum tahun baru tiba, saya membuka lembaran kalender 2023. Alhamdulillaah, sudah ada 2 kalender dinding di rumah.
Saya mencari jadwal Bulan Ramadan. Tertera in syaa Allah akan berlangsung di Bulan Maret hingga April nanti.
Sengaja saya mencari Bulan Penuh Berkah tersebut, karena justru patokan resolusi yang saya buat di setiap tahun adalah hasil dari evaluasi kegiatan di bulan Ramadhan.Â
Sebelum 2022 berakhir, saya kembali membuka catatan, apa saja yang sudah saya lakukan dengan istiqomah. Mana yang baru 'kadang-kadang' dilakukan, mana saja kegiatan yang malah 'jarang' dilakukan. Ada hal-hal yang perlu saya evaluasi sebelum berikrar untuk melakukan lebih baik lagi di tahun ini.
Mengapa saya justru mengevaluasi dari Bulan Ramadhan?
Bagi saya, Ramadhan adalah bulan pembelajaran untuk mejaga track record kegiatan beribadah dan menambah amalan sunnah. Idealnya, semangat Ramadhan akan terus mewarnai aktivitas saya hingga 11 bulan ke depan, hingga bertemu kembali dengan bulan suci ini.
Untuk itulah saya harus evaluasi kegiatan 2022 yang pernah terikrar, agar bisa saya terapkan di 2023 sebagai resolusi diri.
***
Apa saja ikrar yang ingin saya wujudkan dalam kegiatan keseharian?
Yang pasti, dengan meluruskan niat bahwa segala kegiatan apapun yang saya lakukan adalah untuk ibadah. Melibatkan Allah dulu, Allah lagi, Allah terus dalam setiap doa dan langkah-langkah saya menjalani hari.
Selelu bersyukur atas karunia-Nya, mohon ampun atas segala khilaf dan salah. Sebagai manusia biasa, saya tak luput dari dosa. Jemari dan lisan ketika bertutur dalam bentuk tulisan atau omongan verbal, bisa jadi bermanfaat, bisa pula kurang berkenan diterima oleh pembaca atau kawan bicara.
Saya ingin berbagi hal ini dengan pembaca dan para Kompasianer dengan niatan agar kegiatan baik yang akan saya lakukan nanti, bisa menjadi motivasi bagi diri pribadi dan orang lain, serta mendapatkan doa terbaik dari Anda sekalian agar hal tersebut bisa terwujud. Aamiin.
Pertama, saya ingin melaksanakan amalan  sunnah harian yang belum sepenuhnya masuk tahap "selalu" atau "biasanya". Seperti tahajud, puasa sunnah senin dan kamis, salat sunnah rawatib, dan salat witir.
Alhamdulillah, telah ada beberapa amalan yaumiah (harian) yang saya tegakkan untuk senantiasa istiqomah dilaksanakan. Semoga amalan tersebut bisa makin kuat kualitasnya dan mempertahankannya. Aamiin.
Kedua, olahraga. Kegiatan ini masih masuk kategori "kadang-kadang" bagi saya. Meski berusaha rutin sepekan dua kali, rasanya masih tetap kurang, dan butuh porsi tambah.Â
Selama ini, saya melakukannya berjalan kaki keliling komplek perumahan bersama suami, dengan waktu sekitar 45 menit. Hamlir setiap pagi sebenarnya suami selalu mengajak olahraga ringan jalan kaki depan rumah hingga ujung gang. Cukup bolak balik lima kali, atau lari-lari kecil lah.
Tapi ampun dah, saya mah iya-iya saja, belum tentu setiap pagi menemani dan melakukannya. Saya mau sehat, segar dan bugar, tapi olaharaga kok masih rada ogah kalau setiap hari.
Jadi, Bismillaah, saya ingin bisa menyediakan waktu khusus bersama suami untuk olahraga minimal tiga kali dalam sepekan. Ini PR buat saya.
Ketiga, menulis artikel. Tak seperti Kompasianer lain yang rajin mengunggah satu atau dua artikel dalam sehari. Saya masih terbilang "jarang". Dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2022, saya mengunggah artikel satu kali dalam sepekan. Terkadang dalam sebulan sekitar 10 artikel saja.Â
Padahal saya pernah mengunggah 44 artikel dalam sebulan, sudah termasuk puisi, cerpen atau resep masakan.Â
Apakah ini perbedaan aktivitas saya yang dulu full di rumah karena kondisi pandemi, kini berubah dengan dinamisnya kegiatan belajar mengajar mengaji dan les privat usai pandemi?Â
Semoga itu bukan menjadi alasan bagi saya. Tentu semangat untuk menulis dan terus menulis jangan sampai padam. Bukan bermaksud memaksakan diri, melainkan memotivasi dan menjadikan diri ini dihampiri ide baik, menangkapnya dan kemudian mengeksekusinya menjadi sebuah artikel dan mengunggah sebisa dan semampu saya. Semoga dari "jarang" bisa menuju "sering" di tahun ini.
Harapan di tahun 2023, saya bisa melahirkan karya solo perdana, setelah kurun waktu 2020 hingga 2022 memiliki karya buku antologi bersama komunitas penulis yang saya ikuti.
Mohon doa dan dukungan dari para pembaca dan Kompasianer, ya!
Tak muluk-muluk resolusi yang saya inginkan. Yang penting selalu sehat, bahagia, menikmati keberkahan usia dengan terus berbuat baik dan berkegiatan yang mendatangkan manfaat dan rezeki. Pengennya, sukses usahanya, berkah hidupnya, aamiin.
Doa terbaik pula untuk Anda sekalian di tahun 2023 ini. Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati dan meridhoi doa yang kita panjatkan, Aamiin.
Selamat menjalankan kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat di 2023!
Salam sehat dan tak lupa bahagia!
***
Artikel 1 - 2023
#Tulisanke-446
#ArtikelDiary
#Resolusi2023
#TahunBaru2023
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H