Selelu bersyukur atas karunia-Nya, mohon ampun atas segala khilaf dan salah. Sebagai manusia biasa, saya tak luput dari dosa. Jemari dan lisan ketika bertutur dalam bentuk tulisan atau omongan verbal, bisa jadi bermanfaat, bisa pula kurang berkenan diterima oleh pembaca atau kawan bicara.
Saya ingin berbagi hal ini dengan pembaca dan para Kompasianer dengan niatan agar kegiatan baik yang akan saya lakukan nanti, bisa menjadi motivasi bagi diri pribadi dan orang lain, serta mendapatkan doa terbaik dari Anda sekalian agar hal tersebut bisa terwujud. Aamiin.
Pertama, saya ingin melaksanakan amalan  sunnah harian yang belum sepenuhnya masuk tahap "selalu" atau "biasanya". Seperti tahajud, puasa sunnah senin dan kamis, salat sunnah rawatib, dan salat witir.
Alhamdulillah, telah ada beberapa amalan yaumiah (harian) yang saya tegakkan untuk senantiasa istiqomah dilaksanakan. Semoga amalan tersebut bisa makin kuat kualitasnya dan mempertahankannya. Aamiin.
Kedua, olahraga. Kegiatan ini masih masuk kategori "kadang-kadang" bagi saya. Meski berusaha rutin sepekan dua kali, rasanya masih tetap kurang, dan butuh porsi tambah.Â
Selama ini, saya melakukannya berjalan kaki keliling komplek perumahan bersama suami, dengan waktu sekitar 45 menit. Hamlir setiap pagi sebenarnya suami selalu mengajak olahraga ringan jalan kaki depan rumah hingga ujung gang. Cukup bolak balik lima kali, atau lari-lari kecil lah.
Tapi ampun dah, saya mah iya-iya saja, belum tentu setiap pagi menemani dan melakukannya. Saya mau sehat, segar dan bugar, tapi olaharaga kok masih rada ogah kalau setiap hari.
Jadi, Bismillaah, saya ingin bisa menyediakan waktu khusus bersama suami untuk olahraga minimal tiga kali dalam sepekan. Ini PR buat saya.
Ketiga, menulis artikel. Tak seperti Kompasianer lain yang rajin mengunggah satu atau dua artikel dalam sehari. Saya masih terbilang "jarang". Dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2022, saya mengunggah artikel satu kali dalam sepekan. Terkadang dalam sebulan sekitar 10 artikel saja.Â
Padahal saya pernah mengunggah 44 artikel dalam sebulan, sudah termasuk puisi, cerpen atau resep masakan.Â
Apakah ini perbedaan aktivitas saya yang dulu full di rumah karena kondisi pandemi, kini berubah dengan dinamisnya kegiatan belajar mengajar mengaji dan les privat usai pandemi?Â