***
Di luar dugaan, saya sendiri malah menjadi penyiar di salah satu radio swasta di bawah naungan PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia). Ini adalah organisasi radio siaran swasta yang eksis dan berizin yang terbesar di Indonesia.
Saya melamar pekerjaan ini melalui sebuah iklan kecil saat masa menyelesaikan skripsi. Niatnya untuk mendapatkan pengalaman kerja, mempraktekkan ilmu komunikasi yang saya miliki dan pelajari selama kuliah, juga untuk mendapatkan uang saku tambahan selain kiriman ibu dan kakak.
Melalui serangkain tes yang dilakukan oleh pihak radio, akhirnya saya diterima bekerja sebagai penyiar radio bersama rekan satu asrama dan adik kelas. Senang dan terharu bisa mandiri untuk mwndapatkan uang dari hasil kerja sendiri.
Berbekal ilmu, pelatihan dan kemampuan bercuap-cuap, jadilah saya sebagai penyiar radio di sana. Berbasis gelombang AM dengan segmentasi pendengar usia 50 tahun ke atas, radio tempat saya bekerja berada pada tagline tembang kenangan alias evergreen songs.
80 persen koleksi kaset dan piringan hitam radio tersebut adalah tembang-tembang lawas yang hits di masanya, baik lagu barat maupun Indonesia. 20 persennya adalah tembang baru di masa jelang akhir 1990-an. Maka makin akrablah saya dengan lagu-lagu era bapak dan ibu saya.
Semua lagu jadul lengkap tersedia, bahkan sampai genre keroncong dan langgam jawa. Para penyiar mesti berhati-hati memutar piringan hitam pada phonograph. Alat pemutar piringan hitam ini hanya ada satu-satunya di radio kami waktu itu yang eksis dan bisa digunakan memutar seluruh koleksi lagu.Â
Sehubungan harga jarum yang ada di pinggiran alat pemutar sangat mahal harganya. Jadi, jangan sampai patah gegara salah sentuh atau salah taruh pisisi saat memutar piringan hitam.
Kenangan menjadi penyiar tentu saja tak terlupakan. Adanya jumpa fans, mereka menebak-nebak wajah dan nama kami. Karena selama ini hanya dengar suara di udara, belum tahu yang mana orangnya. Apalagi para penyiar rerata menggunakan nama udara, bukan nama asli. Layaknya para penulis yang menggunakan nama pena.
Ada pula yang kirim kudapan atau makanan berat, lumayan buat menghemat pengeluaran makan bagi anak kost seperti saya. Lebih sering sih dapat kiriman begini saat bertugas mengudara di malam hingga jelang dini hari.