Proses belajar mengajar tidak melulu berupa kegiatan tatap muka secara reguler di dalam kelas. Namun juga membangun mental siswa ketika berhadapan dengan orang lain dalam berorganisasi dan berkoordinasi untuk membuat sebuah acara.
Membangun mental ini seperti ketika siswa harus menemui para donatur di luar jam sekolah, baik melalui institusi maupun perorangan.Â
Mental kuat bagaimana menyampaikan proposal acara agar bisa mendapatkan dana dari para donatur. Selain itu juga mengkoordinir para tenant dan sponsor guna mendukung terselenggaranya acara ini.Â
Disinilah pembelajaran yang sesungguhnya agar siswa mendapatkan pengalaman nyata dalam mewujudkan ide-ide kreativitasnya.
Berdasarkan kegigihan, semangat dan kerja keras panitia dalam mengemban amanah agar acara ini sukses, alhamdulillaah uoaya mereka membuahkan hasil, berupa terkumpulnya dana kurang lebih 60juta rupiah untuk penyelenggaraan festival.
Acara lomba yang diselenggarakan pun diikuti oleh 120 peserta dari 80 sekolah yang ikut serta berpatisipasi menyemarakkan acara ini.
Baca juga:Â Penuhi 3 Hak Anak dan Jadilah "Es yang Mencair" Untuknya
Pada sambutan acara penutupan, Waka Kurikulum menyampaikan apresiasi kepada para pemenang lomba. Bahwa sertifikat kejuaraan yang diperoleh pada GranFest ini, kelak bisa digunakan untuk mendaftar ke sekolah SMA IT Granada melalui jalur prestasi. Hal ini tentu disambut baik oleh para perwakilan sekolah SMP/MTs yang hadir.
Jadi, para pemenang lomba berkesempatan dan berpeluang untuk kelak mengikuti proses pendaftaran sekolah dari jalur prestasi dengan menyertakan bukti sertifikat kejuaraan yang mereka miliki dari kegiatan GranFest.
Kepala Sekolah, Yayasan Granada, seluruh guru dan pembina BEST, mengucapkan selamat atas sukses dan lancarnya seluruh rangkaian acara Granada Festival kepada para siswa dan khususnya Panitia.
Semoga ajang tahunan ini bisa digelar kembali dengan lebih meriah, lebih beragam lomba dan bazar yang lebih banyak lagi.