Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Schotel Kornet Makaroni Versi Masak Adonan

5 September 2022   16:35 Diperbarui: 5 September 2022   16:37 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Juni tahun ini, saya mendapat lungsuran barang-barang furniture dan sebagian peralatan masak-memasak dari kakak yang pindah ke Pulau Jawa. Satu diantaranya ada oven tangkring.

Saya sangat jarang memasak dengan metode memanggang menggunakan oven. Bahkan saat suami membelikan oven listrik, saya hampir tak pernah menggunakannya. Justru suami yang memakainya satu atau dua kali saja, memanggang ubi cilembu.

Berhubung kakak hobi dan jago urusan masak termasuk dalam pembuatan cake atau kue kering, tentu oven menjadi andalan beliau. Nah, akhirnya sepakat saja, kami bertukar oven.

Oven listrik buat kakak supaya menghemat waktu dan tenaga, sedangkan oven tangkring buat saya yang akan menggunakannya sesekali saja saat pengen bikin menu panggangan.

***

Hari Sabtu lalu, saya pun bersiap mencoba membuat Schotel Kornet Makaroni yang pernah saya tonton dan simak di satu tutorial tayangan youtube.

Beberapa bahan yang disarankan sudah lengkap di dapur saya. Namun ada juga yang tidak tersedia di toko kue saat berniat membelinya karena persediaan habis. Jadilah saya menggantinya dengan bahan yang sama tetapi berbeda jenis.

Bahan tersebut adalah keju parmesan. Sebagaimana pembaca ketahui bahwa keju parmesan biasa digunakan dalam masakan Italia, seperti pasta atau pizza. Umumnya berbentuk padat dan berwarna kuning. Jika diraba atau dipegang, tekstur keju parmesan seperti berpasir. 

Keju ini bisa berbentuk batangan atau serbuk, dikemas dalam plastik atau botolan dengan berbagai ukuran gram dan merk tertentu.

Berikut saya tampilkan kandungan gizi keju parmesan:

Bidik layar Info gizi Keju Parmesan (sumber: https://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/keju-parmesan-(parut)
Bidik layar Info gizi Keju Parmesan (sumber: https://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/keju-parmesan-(parut)

Sebagai gantinya, saya gunakan keju cheddar sebagai pengganti keju parmesan dan keju quick melt sebagai pengganti keju mozarella.

***

Baiklah, saya sajikan resep dan cara membuat schotelnya, lakimares, man-teman!

Langsung kita mainkan resepnya!

Persiapan bahan Schotel Kornet Makaroni (Dok.Pri. Siska Artati)
Persiapan bahan Schotel Kornet Makaroni (Dok.Pri. Siska Artati)

Bahan yang digunakan:

  • 250gr makaroni 
  • 198gr kornet sapi
  • 165gr keju cheddar, parut.
  • 165gr keju quick melt, iris tipis atau parut, sesuai selera.
  • 700ml susu UHT full cream
  • 2 sendok makan margarin
  • 1 buah bawang bombay, cincang kasar
  • 3 siung bawang putih, cincang halus
  • Garam secukupnya
  • Merica bubuk sesukupnya
  • 3 batang daun seledri, cincang halus
  • Paterseli bubuk kering secukupnya
  • 2 sendok makan tepung terigu
  • 2 sendok makan minyak goreng
  • Air untuk merebus makaroni

Cara membuat:

incollage-20220905-082158074-631596946292e90e5519c752.jpg
incollage-20220905-082158074-631596946292e90e5519c752.jpg
Tahap membuat adonan schotel (Dok.Pri. Siska Artati)Pertama, panaskan air dalam panci, biarkan hingga mendidih. Bubuhkan 2 sendok makan minyak goreng. Aduk sebentar, lalu masukkan 250gr makaroni (1). Aduk rata hingga mengembang dan matang. Angkat, tiriskan, sisihkan dalam wadah.

Kedua, panaskan 2 sendok makan margarin di atas wajan dengan api sedang. Setelah lumer, masukkan bawang bombay cincang, tumis hingga harum dan kekuningan. Lanjut, masukkan bawang putih cincang (2), aduk rata.

Ketiga, setelah bau harum menguar dari tumisan bawang, bubuhkan 2 sendok makan tepung terigu, aduk rata (3), lanjut tuang susu full cream UHT (4), aduk rata. Supaya tidak menggumpal, bisa diaduk menggunakan whisk. Pada tahap ini, bubuhkan merica bubuk dan garam secukupnya saja karena rasa gurih akan kita dapatkan dari keju.

Tahap membuat adonan schotel (Dok.Pri Siska Artati)
Tahap membuat adonan schotel (Dok.Pri Siska Artati)

Keempat, masukkan kornet sapi dan aduk rata (5). Lalu tuang parutan keju cheddar ke dalam masakan adonan (6), aduk rata kembali. Dilanjut masukkan irisan daun seledri (7), aduk hingga benar-benar tercampur rata. Terakhir, masukkan makaroni (8), aduk hingga semua adonan meresap. Matang, angkat, matikan kompor.

Catatan: jika terasa kurang nyemek atau kental, bisa tambahkan susu full cream sesuai selera takaran. Tapi jangan sampai encer juga ya.

Kelima,  panaskan oven tangkring dengan api sedang dalam keadaan tertutup rapat untuk menyiapkan hawa panas di dalamnya.

incollage-20220905-082933513-63159c396292e924d658d533.jpg
incollage-20220905-082933513-63159c396292e924d658d533.jpg
Siapkan wadah mangkuk aluminium atau pinggan tahan panas sesuai ukuran yang sekiranya bisa masuk ke dalam oven atau tatakannya.

Saya menggunakan mangkuk aluminium foil ukuran sekitar 9cm x 12 cm, tinggi kurang lebih 4cm. 

Olesi dasar mangkuk dan pinggirannya dengan mentega secara merata. Masukkan adonan sedikit demi sedikit lalu ratakan dengan sedikit ditepuk-tepuk. Tutup adonan dengan irisan tipis atau parutan keju quick melt.

Persiapan memanggang schotel ke dalam oven tangkring (Dok.Pri. Siska Artati)
Persiapan memanggang schotel ke dalam oven tangkring (Dok.Pri. Siska Artati)

Lakukan hingga adonan habis. Pastikan oven sudah cukup panas. Saya menggunakan api sedang dan menggunakan tatakan atau rak berlubang jeruji, supaya adonan schotel mendapatkan panas bawah dan atas, merata dari lubang tatakan.

Panggang selama 30 menit, matang, angkat, sisihkan.

***

Schotel Kornet Makaroni, fresh from the oven (Dok.Pri. Siska Artati)
Schotel Kornet Makaroni, fresh from the oven (Dok.Pri. Siska Artati)

MasyaAllah, saat mengeluarkan schotel matang dari oven tangkring, aroma wanginya menguar sangat sedap. Keju yang meleleh perlahan terlihat dengan cantik. Harumnyaaaa!

Saya tata mangkuk schotel di atas lembar kertas minyak, diangin-anginkan terlebih dahulu, juga menabur peterseli kering sebagai garnis.

Setelah mengambil gambar dalam beberapa posisi, saya keluarkan schotel dari wadah aluminium foil dan pindahkan ke atas piring untuk melihat hasil jadinya. Maklum. Ini pertama kali saya membuatnya.

Happy meal, guys! (Dok.Pri. Siska Artati)
Happy meal, guys! (Dok.Pri. Siska Artati)

Taraaaaa!

Selagi hangat, langsung kami menyantap Schotel Kornet Makaroni Versi Masak Adonan. Alhamdulillah, tidak mengecewakan. Enak! 

Anak gadis saya menyukainya karena berasa banget keju dan kornetnya.

Namun bagi suami saya, "Enak sih, tapi kurang jooozz!"

Haha!

Tak apalah, tetap bersyukur dengan hasilnya yang enak, gurih, dan ngeju banget.

Semoga pekan depan saya bisa memenuhi selera lidah suami nih, dengan versi adonan tanpa masak dan tambahan bahan lainnya untuk melengkapi kelezatan schotel ini.

Tetap semangat masak dan mencoba menu dengan resep dan cara berbeda.

Selalu sehat dan jaga terus bahagia!

***

Artikel 102 - 2022

#Tulisanke-402
#Foodie
#SchotelKornetMakaroni
#ArtikelResepSiskaArtati
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun