Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Penuhi 3 Hak Anak dan Jadilah "Es yang Mencair" Untuknya

25 Agustus 2022   11:49 Diperbarui: 25 Agustus 2022   11:50 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadzah Hayati Fashihah Lubis menyanpiakn materi kajian pola asuh anak (Dok.Pri. Siska Artati).

Taruhlah kata, ada es batu yang dingin membeku berwarna bening, kita ibaratkan itulah anak-anak kita. Lalu, kita ingin es batu tersebut berubah berwarna merah. Caranya bagaimana? 

Apakah kita tuangi dengan tinta merah?

Atau kita beri sirup berwarna merah? 

Kan, tetap saja sebenarnya es batu tersebut tetap bening, luarnya saja yang merah melingkupinya.

Jika anak masih kekeuh, masih keras kepala, bersikukuh dengan pendapat dan sikapnya melawan orang tua, dirinya sedang berada dalam posisi es batu bening yang beku tadi.

Kalau kita ingin membentuknya menjadi es warna merah sesuai maunya kita dengan keras pula, tentu saja hal tersebut tak bisa terjadi. Kalau dipaksakan, malah esnya akan pecah dan hancur.

Caranya, harus dilelehkan dulu esnya. Buat ia mencair perlahan-lahan. Begitu pula ego orang tua terhadap anak, turunkan lebih dahulu, agar sama-sama mencair suasana batin dan pikiran. Sehingga orang tua juga akan mudah membentuknya menjadi pribadi yang kuat dan tangguh seperti es batu berwarna merah seperti yang diinginkan.

Menjadi es batu yang mencair tidak hanya bagi anak, tetapi juga untuk orang tua agar membersamai anak dengan ketenangan dan kesejukan saat mereka membutuhkan kita dalam proses kehidupannya.

Jika pun anak melakukan suatu kesalahan, anggap saja kita pura-puta tidak tahu dan tak perlu menegur saat itu juga dihadapannya dengan omelan. Supaya es batu yang menggumpal terus, bisa mencair terlebih dahulu, dan kita bisa bercengkrama dan berdiskusi dengan kenyamanan masing-masing.

In syaa Allah, melalui berbincang dari hati ke hati dengan anak, dalam suasana rileks yang kita bangun, maka frekuensi yang sama diharapkan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

Mereka merasa mendapatkan sandaran dan dukungan yang memberikan rasa aman dan nyaman dari orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun