Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

5 Pilar Integrated Medicine Guna Proses Pemulihan

24 Juli 2022   11:27 Diperbarui: 25 Juli 2022   09:51 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bidik layar pembelajaran bersama dr.Suwardi Sukri melalui Paytren Academy (dok.pri)

Terkadang, ketika nutrisi tubuh telah terpenuhi, tetapi kerangka pikir kita tentang kesehatan tidak sejalan, maka proses penyembuhan menjadi lamban. Mindset itu penting bagi proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

Pilar kedua: Walau tubuh sakit, jiwa tetap optimis

Selain memerlukan nutrisi, tubuh kita membutuhkan semangat untuk hidup agar lebih bermakna. Barangkali kita sering mendengar kisah para pasien yang berobat dan berkonsultasi dengan dokter atas penyakit yang dideritanya, kemudian mendapatkan vonis bahwa jangka waktu hidupnya hanya tinggal hitungan bulan saja.

Apabila pasien terjebak dengan diagnosa seperti ini dan menggiring mental dan mindsetnya bahwa sebentar lagi akan meninggal, maka bisa saja hal ini memperburuk kondisi sakitnya.

Ada pula kisah pasien yang divonis bahwa hidupnya tergantung dengan obat-obatan tertentu dan jika ia tidak mengkonsumsi akan meninggal, maka ia akan panik. Tubuhnya merespon bahwa hidupnya bakal tak lama lagi. 

Meski ia percaya dengan asumsi atau diagnosa dokter, namun ia harus meyakinkan diri bahwa yang menyembuhkan dirinya adalah Tuhan Yang Maha Menciptakan segala sesuatu termasuk takdir dirinya sakit saat ini, maka keyakinan sembuh muncul dari mindset pasien.

Kadang rasa optimis yang telah diupayakan bersemayam dalam diri pasien, bisa runtuh saat putus asa melanda. Sudah berupaya berobat kemana-mana, namun belum jua datang kesembuhan. Bila pun badan terasa sehat kembali dan nyaman, sakit kambuhan datang menerpa. Mengakibatkan si pasien terfokus pada penyakitnya.

Dokter Suwardi menyarankan agar kita tidak terfokus kepada penyakit. Banyak hal positif yang dapat dilakukan agar hidup lebih bermakna daripada terus memikirkan penyakit yang kita derita. 

Cobalah, saat bangun tidur lakukan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas segala nikmat kehidupan, bahwa kita masih hidup bisa bermanfaat untuk keluarga. Hidup yang bermakna akan mendorong semangat. 

Abaikan hal negatif dipikiran kita agar tidak merusak imun tubuh. Kita perlu yakin dan optimis, percayalah bahwa tubuh kita memiliki 'chip' yaitu gen semangat. Kobarkan gen tersebut agar tetap menyala dan memberikan pengaruh positif bagi jiwa dan raga.

Saya pun kadang melakukan hal demikian di saat kurang sehat, saya tetap menjalankan hobi seperti memasak, menulis atau olahraga ringan di seputar rumah, agar saya kembali merasa bugar dan tidak melulu berpikir tentang sakit yang saya rasakan.

Pilar ketiga: Terapi penyembuhan bisa datang dari mana saja

Pengobatan yang kita lakukan demi proses penyembuhan bisa datang dari mana saja, kapan saja dan dimana saja. Bahan obat-obatan juga tersedia di sekitar kita asalkan bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya dan tidak melanggar syariat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun