Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyatukan Visi dan Misi Sekolah kepada Orangtua Siswa Melalui PETA

18 Juli 2022   12:50 Diperbarui: 18 Juli 2022   13:03 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto kegiatan PETA (sumber gambar: SMAIT GRANADA)

Hari Jumat (15/07/2022) pagi sebelum pukul tujuh waktu indonesia tengah, dengan perasaan haru dan tetap semangat, saya mengantar NakDis ke sekolah guna memulai kegiatan Pekan Ta'aruf (PETA).

Terharu, karena tiba saatnya Nakdis bersekolah di tingkat lanjutan atas. Semangat, karena anak bakal menemui hal-hal baru dan penuh nuansa romantika putih abu-abu.

Meski pernah mengalami perpisahan sejenak dengan Nakdis dalam kegiatan-kegiatan sekolahnya, tetap saja saya bakal merindu semalaman, karena Nakdis menginap di sekolahnya untuk PETA.

Ya, seluruh siswa wajib mengikuti seluruh rangkaian acara ini selama 2 hari 1 malam,  hingga masa pelantikan menjadi Granada Mula di sekolahnya.

***

Orang tua siswa mengikuti prosesi pelantikan Granada Mula pada penutupan PETA (Dok.Pri. Siska Artati)
Orang tua siswa mengikuti prosesi pelantikan Granada Mula pada penutupan PETA (Dok.Pri. Siska Artati)

Pengenalan sekolah tak hanya disampaikan kepada siswa saja, tetapi orang tua juga dilibatkan dalam kegiatan ini melalui kajian pengasuhan anak (parenting).

Gunanya agar orang tua mengenal visi dan misi sekolah, program unggulan dan menyatukan frekuensi atas aturan yang ditetapkan dan menyepakati bersama. Kami pun memenuhi undangan sekolah pada Sabtu. 16/07/2022.

Kepala Sekolah SMAIT Granada Samarinda,  Ustadz Abdul Wahab Syahrani, M.Pd menyampaikan analogi, bahwa ketika kita memasuki wilayah bandara, tentu kita mengikuti aturan yang ditetapkan dan diterapkan oleh otoritas di sana.

"Kita tak mengenal siapa petugas di sana, tapi musti nurut saat harus lepas sabuk, masukkan gawai dalam kotak tersedia, bersedia diperiksa dengan alat detektor. Bahkan peralatan lain harus disimpan di tempat safety box yang sesuai ketentuan. Jika kedapatan membawa barang atau benda yang dilarang, maka siap disita atau ditinggalkan di bandara. Kita harus patuh dan tunduk pada aturan itu tanpa protes." 

Kolase foto kegiatan PETA (sumber gambar: SMAIT GRANADA)
Kolase foto kegiatan PETA (sumber gambar: SMAIT GRANADA)

Lebih lanjut beliau sampaikan bahwa demikian pula halnya dengan sekolah, memiliki aturan, ketentuan dan ketetapan yang mengikat ketiga pihak, yaitu antara anak didik, orang tua dan sekolah.

"Melalui PETA yang kami selenggarakan, tak hanya nelibatkan siswa untuk mengenal sekolahnya, tetapi penting juga bagi orang tua yang sengaja kami undang hadir di kajian ini untuk turut mengenal sekolah ini agar kita bisa satu frekuensi dalam membina dan mendidik anak-anak kita."

Nah, tentunya dengan saling mengenal inilah maka timbul rasa legowo, kebesaran hati untuk melakukan pembinaan bersama terhadap anak didik.

Orang tua mengharapkan anak agar disiplin, tekun, beradab dan memiliki rasa tanggung jawab dengan tugas dan perannya, maka pihak sekolah juga berharap bahwa anak mendapatkan aturan dan ketentuan yang sama di rumah, saling mendukung dan mengikat, berkesinambungan agar tercapai tujuan yang diinginkan.

Tak ada sekolah yang sempurna tanpa masalah. Ada saja kasus anak didik di usia remaja yang timbul. "Sekolah ini adalah sekolah pembinaan, Bapak dan Ibu. Mari kita sama-sama membimbing dan membina anak kita agar memiliki akhlak yang baik," demikian Kepala Sekolah berpesan kepada kami.

***

Ustadzah Fasihah menyampaikan materi kajian parenting pada kegiatan PETA (Dok.Pri. Siska Artati)
Ustadzah Fasihah menyampaikan materi kajian parenting pada kegiatan PETA (Dok.Pri. Siska Artati)
Dalam kajian parenting dengan judul Orang Tua adalah Guru di Rumah yang disampaikan oleh Ustadzah Hayati Fashiha Lubis, Lc. MA bahwa dalam mendidik dan membina anak-anak, kita perlu mengedepankan adab.

Untuk menuntut ilmu, perlu pengetahuan tentang adab dan akhlak yang baik.

Penyebab penyimpangan akhlak pada anak, bisa terjadi karena orang tua yang membebaskan anak bergaul dengan siapa saja, tanpa memeriksa atau mengetahui dengan siapa dan bagaiman pergaulannya.

Kurangnya pengawasan orang tua berkenaan penggunaan media sosial anak zaman sekarang, akses internet yang tidak terkontrol sehingga anak menyaksikan adegan romantis dan erotis, menggampangkan hijab dan lain sebagainya. Apalagi anak memiliki gawai sendiri dan bisa kapan saja mengakses media sosial.

Disinilah peran orangtua sebagai guru di rumah harus beriringan seia-sekata dengan guru di sekolah, agar pembinaan adab dan akhlak anak menjadi proses yang berkesinambungan.

"Sebaik-baik pemberian orang tua kepada anaknya adalah akhlak yang baik. Dan akhlak yang baik diperoleh dengan belajar!" Tegas beliau.

Belajar tidak hanya sebatas teori, maka harus diamalkan. Ilmu yang diberikan harus berkah melalui adab yang baik kepada guru. Sementara anak mendapatkan bekal yang halal di rumah.

Adab kepada guru yang dimaksud adalah tidak membantah, tidak melawan dan tidak menyakiti hati guru.

Peran orang tua di rumah, tidak mengkomentari guru di depan anak. Jika ada hal yang kurang berkenan atau ketidaksetujuan orang tua terhadap guru, silakan diskusikan dengan pihak sekolah.

***

Pelantikan Granada Mula pada penutupan PETA (Dok.Pri. Siska Artati)
Pelantikan Granada Mula pada penutupan PETA (Dok.Pri. Siska Artati)

Seluruh rangkaian kegiatan PETA yang telah berlangsung 2 hari, ditutup dengan sholat ashar berjamaah, doa bersama dan pelantikan Granada Mula Putra dan Putri.

Orang tua, seluruh guru dan para pembina yang terlibat pada acara ini menyaksikan upacara pelantikan dan penutupan dengan hikmat. Terpilih peserta PETA terbaik putra dan putri, mendapatkan selempang dan penghargaan dari sekolah, menambah semangat para siswa untuk memberikan yang terbaik.

Doa dan harapan kami sebagai orang tua, kiranya Allah SWT senantiasa membimbing putra dan putri kami di jalan kebaikan, memberkati para guru dan seluruh jajaran sekolah, agar pembinaan ini terus berproses hingga akhir hayat, karena pendidikan harus terus berlanjut di tiap masa dan generasi.

Salam sehat dan bahagia selalu!

***

Artikel 80 - 2022

#Tulisanke-380
#ArtikelPendidikan
#PETA
#PekanTa'aruf
#KajianParenting
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun