Gema takbir bersahutan di cakrawala
Awan-awan berarak memenuhi cita dan cinta para insan
Hati siapa tak bersuka kala Iduladha datang menebar bahagia
Raya kali ini memang masih seperti yang telah lewat
Masih sama tanpa hadirnya sosok yang lekat
Hanya saja kali ini mata tak lagi terasa hangat
Tersebab tegar dan ikrar menjadi lebih kuat
Hening malam pecah gema takbir bersahutan
Isak tangis sosok buram di rutan
Melayang terkenang tapak hitam
Nyawa melayang dalam kelam
Demi sesuap nasi pertahankan rupiah seperak
Naas, hasil memulung terpalak telak
Gema takbir telah berkumandang
Hiruk pikuk bahagia kian tampak
Semua bersuka cita ketika ia datang
Menyambut kemenangan setelah lama menapak.
Rumah Pena Alegori, Senin, 11 Juli 2022
***
#PuisiKolaborasi dari Komunitas Rumah Pena Alegori (para alumni kelas puisi) dengan Tema Hari Raya. Puisi bersambung bersama Sudirwan Naigeso, Siska Artati, Afijey Putra, Iecha Azzahra, Ry Kumala, Titi Ariswati, Fauzi Hammadfa, Wildana Ikhwanudin, Dhien, Zayn, Hanidar Fela Anandari, Rani Iriani Safari dan Yunita
***
Artikel 78 - 2022
#Tulisanke-378
#PuisiKolaborasi
#RumahPenaAlegori
#TemaHariRaya
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H