Hampir setiap ba'da maghrib, kegiatan di rumah diisi dengan setoran hafalan dan obrolan ringan seputar serba-serbi masa sekolah putih abu-abu. Meski berbeda zaman, berbagi pengalaman dan cerita kehidupan yang pernah kami tempuh, bisa menjadi motivasi anak dalam menapak masa dewasanya di fase ini.
Dengan saling bercerita, hal ini melatih anak untuk mengungkap perasaan, pendapat dan pemikirannya tentang masa depan dan harapannya.
Nakdis bahkan bersiap membekali kemampuan bahasa asing secara otodidak melalui belajar online via media sosial, memotivasi diri agar kelak bisa mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke luar negeri. Demikian cita-cita jangka menengahnya.
Dengan bekal doa dan ikhitiar, kami sebagai orangtua berusaha memberikan pendidikan dan fasilitas terbaik untuknya, sebisa dan semampu kami untuk mendorongnya meraih cita-cita.
Tak terasa, anak kami mulai memasuki fase jalan kehidupan dewasanya dari sekarang. Kemandirian dilakukannya dengan menata tapak-tapak jalan menuju masa depan yang diinginkannha dan membangun jembatan pertemanan dan persahabatan menuju prestasi dan masa depan.
Berharap dengan kegiatan PETA ini, Nakdis makin terbuka wawasannya, makin cemerlang, membentuk karakter pribadi yang agamis, santun, berbudi dan beradab. Berilmu dan tetap tawadhu. Hormat kepada guru, orang tua dan sesamanya.
Salam semangat, sehat selalu dan tetap bahagia!
***
Artikel 73- 2022
#Tulisanke-373
#ArtikelPendidikanSiskaArtati
#PETA
#PekanTa'aruf
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H