Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Liburan bersama Setumpuk Buku, Tetap Asyik Tuh!

8 Juni 2022   11:47 Diperbarui: 12 Juni 2022   13:12 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Misteri Bunga Tasbih karya V. Lestari (Bidik gambar dok.Pri Siska Artati)

Seharian kemarin usai mengikuti kajian agama, saya 'tenggelam' dalam fantasi alur cerita sebuah novel. 

Sengaja 'nglembur' menyelesaikan separuh isi buku yang berjumlah 639 halaman, sehubungan batas akhir pengembalian adalah hari Jumat lusa.

Saya berniat mengembalikan buku pinjaman pada hari Rabu ini, karena Jumat nanti telah tersedia agenda padat merayap yang saya perkirakan tidak sempat mampir ke perpustakaan.

"Mau ikut Bunda ke Perpustakaan besok pagi?" Saya ajukan tawaran ke Nakdis yang sedang asyik dengan gawainya tadi malam.

"Mau banget, Bun! Liburan begini belum bisa pergi ke mana-mana, mending pinjam buku banyak, terus ntar baca sambil ngemil," senyumnya melebar.

"Oke, deh. Kalau gitu sekalian aja daftar jadi anggota perpus." Nakdis membalas dengan seringai lebar dan kepalan tangan.

***

Sebelum pukul delapan pagi, kami berangkat menuju Perpustakaan Daerah Kalimantan Timur. 

Sarapan pagi terlebih dahulu di warung sekitar tempat tujuan dan tepat pukul delapan saat layanan dibuka, kami tiba di sana.

Kepuasan saya makin bertambah karena para petugas tak kalah gesit dengan para pengunjung. 

Mereka telah berada di pos pelayanan masing-masing, seperti tempat penitipan, layanan informasi, registrasi, cetak kartu anggota, hingga layanan pengembalian dan peminjaman buku.

Nakdis begitu menikmati suasana perpustakaan ini. "Bagus banget, Bun! Terakhir aku ke sini kan waktu kunjungan bareng temen-temen dan guru TK!" Bisiknya sedikit berseru. Saya hanya tersenyum simpul.

"Yuk, kita langsung ke lantai 3. Sana cari buku-buku yang kamu suka, Nduk!" Saya tertawa kecil melihat Nakdis antusias menaiki tangga.

"Asyiiiik! Yeeess! Komik sebelah mana, Bun?" Nakdis mengedarkan pandangan gemas kegirangan melihat jajaran rak-rak dengan penuh buku. 

Saya menunjukkan bagian koleksi yang diincarnya, cara mencari dan membaca kode sesuai kategori buku.

"Kalau mau lebih cepat, kamu cari melalui katalog di komputer layaknya mencari judul di toko buku, tuh. Masukkan kata kunci, ingat-ingat kode bukunya, lalu cari di rak sesuai label yang terpasang." Nakdis menganggguk riang.

Saya tinggalkan dirinya sejenak yang sedang asyik di depan layar pencari katalog. 

Saya mengurus pengembalian buku sekaligus perpanjangan peminjaman karena ada buku yang masih ingin saya teruskan membaca.

Hari itu saya putuskan meminjam dua buku setelah hampir setengah jam mencari judul buku yang saya inginkan. Andai saja boleh pinjam lebih dari 3 buku, wah, bisa pinjam banyak nih, hehe.

Misteri Bunga Tasbih karya V. Lestari (Bidik gambar dok.Pri Siska Artati)
Misteri Bunga Tasbih karya V. Lestari (Bidik gambar dok.Pri Siska Artati)

Sengaja saya meminjam novel lama untuk membaca ulang kisah-kisahnya, mengenang masa sekolah dan kuliah dahulu. Mengingat kembali alur cerita di dalamnya yang kadang saya tak ingat dan tertarik menelisiknya lagi.

Memang buku-buku koleksi lama di perpustakaan ini tampak usang dan beberapa ada yang robek, kertasnya aus dan ujung-ujung halaman buku bergulung.

Saya memakluminya, karena tentu buku tersebut sudah lama sekali menjadi bagian dari koleksi perpustakaan dan dibaca ribuan orang.

Andai setiap peminjam tidak melipat halaman buku yang dibacanya, tidak menekuknya, tangan tetap bersih, cemilan yang menyertai aktivitas baca tidak turut mengotori, menggunakan pembatas buku, meletakkan buku dengan layak, maka tampilan fisiknya tetap rapi dan bersih.

Akhirnya Nakdis memutuskan meminjam tiga buku komik yang belum pernah dibacanya. Dia penggemar komik dan mengoleksinya di rumah. 

"Lumayan, daripada beli, pinjam di sini saja, semoga bisa baca berurutan sesuai serinya,"  serunya terkekeh.

"Titipkan dulu bukunya kepada petugas. Bunda temani kamu daftar jadi anggota dulu, yuk!"

Baca: Buka Pintu dan Jendela Dunia Melalui Perpustakaan

***

Proses cetak kartu anggota (Dok.Pri. Siska Artati)
Proses cetak kartu anggota (Dok.Pri. Siska Artati)

Alhamdulillah proses pendaftaran anggota perpustakaan Nakdis berjalan lancar. Seperti halnya pengalaman saya sebelumnya, pelayanan berjalan lancar dan cepat, mulai dari pengisian di komputer registrasi hingga pencetakan kartu anggota.

Bagi anak yang belum memiliki KTP, bisa menggunakan kartu identitas orang tua. Sehubungan anak saya sudah memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) yang mencantumkan NIK, maka pengisiannya bisa mencantumkan nomer tersebut dengan status pelajar.

Bahkan saya berkesempatan mengisi survey kepuasan pengunjung yang disediakan petugas, sebagai umpan balik dan masukan bagi perpustakaan guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kertersediaan koleksi literasi.

***

Ruang layanan terbitan berkala Perpustakaan Daerah Kaltim (bidik gambar: Siska Artati)
Ruang layanan terbitan berkala Perpustakaan Daerah Kaltim (bidik gambar: Siska Artati)

Sebelum pulang, saya menyempatkan diri menemui Ibu Yenniwati, petugas layanan ruang terbitan berkala, yang pernah mendampingi saya saat pertama kali berkunjung di perpustakaan. Waktu itu saya belum sempat meminta nomor kontak beliau.

Hari ini kami bisa berjumpa dan ngobrol ringan di ruang beliau yang berada di bagian sudut belakang gedung utama.

Layanan Terbitan Berkala menyediakan koleksi majalah,  koran, jurnal, buletin dan lain sebagainya.

Menurut Ibu Yenni yang saat ini sedang menempuh pendidikan Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka, menjelaskan bahwa perpustakaan daerah menyediakan layanan koleksi baca bagi pengujung yang membutuhkan informasi melalui terbitan cetak.

Tersedia koran nasional Kompas, koran daerah seperti Kaltim Post, Tribun Kaltim dan Samarinda Pos. Majalah yang tersedia adalah Trubus, Intisari, Bobo,  dan Tempo.

Kolase foto penulis bersama Ibu Yenniwati dan sebagian koleksi layanan terbitan berkala (Dok.Pri.Siska Artati)
Kolase foto penulis bersama Ibu Yenniwati dan sebagian koleksi layanan terbitan berkala (Dok.Pri.Siska Artati)

"Ada saja pengunjung tertentu yang sudah berlangganan datang untuk membaca majalah atau buletin yang tersedia," jelas wanita ibu satu anak ini. 

"Biasanya mereka berkunjung satu atau dua kali dalam sebulan untuk mendapatkan info terkini dari majalah yang menjadi sumber referensinya. Seperti Trubus, yang menjadi langganan bacaan para penyuka tanaman, perikanan dan lain-lain," tutur Bu Yenni lebih lanjut.

Saya menyaksikan bahwa ruangan yang tersedia cukup nyaman. Buku tertata dengan rapi dan apik. Meja dan kursi senada tersedia melingkar beberapa set.

Di akhir pertemuan, saya diajak menuju ruang layanan perpustakaan digital. Kejutannya adalah Ibu Yenni memperkenalkan petugas di sana yang ternyata juga seorang Kompasianer! 

Woow! Akhirnya bisa ketemu dengan sesama kompasianer, nih! Siapa kah beliau?

Tunggu artikel saya berikutnya, ya!

Yuk, nikmati liburan dengan membaca buku, tetap asyik dan salam literasi!

Tetap sehat dan bahagia!

***

Artikel 63-2022

#Tulisanke-363
#HobiSiskaArtati
#perpustakaandaerah
#bacabuku
#NulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun