Semangat pagi, Pembaca Kompasiana yang riang hatinya!
Sudah bersantap pagi kah? Apa menu hari ini yang Anda konsumsi sebagai asupan energi memulai aktivitas hari ini?
Keluarga kami telah sarapan bersama dengan membeli makanan dari luar rumah karena saya belum memasak. Rencananya sih mau masak nanti siang saja sekalian untuk menu makan malam.
Saya ingin menulis artikel tentang menu andalan yang biasanya kami santap untuk sarapan yang biasanya tersedia dalam sajian kuliner di Kota Tepian Mahakam.
Nah, menu apa sajakah itu?
***
1. Nasi Kuning
Semenjak pertama kali menginjakkan kaki guna merantau ke kota ini, saya dibuat takjub dengan menu sarapan satu ini. Betapa tidak?
Karena sebagai orang jawa, kami menyantap nasi kuning hanya saat acara syukuran atau kenduri. Sedangkan masyarakat disini, nasi kuning justru bisa disantap untuk menu sehari-hari sebagai sarapan pagi dan tersedia di berbagai tempat. Baik penjual kedai kecil, warung makan, maupun sekelas cafe atau resto.
Masyarakat Suku Jawa menyantapnya saat acara syukuran dengan pendamping lauk seperti potongan ketimun atau tomat, perkedel, kerik tempe, ayam goreng, suwiran telur dadar, abon, atau telur wungkul. Lauk ini berhias dan melingkar di tampah beralas daun pisang mengelilingi nasi kuning sebagai pusat hidangan yang dibuat cetak kerucut.