Keadaan kita membaca Alquran dengan duduk, bersandar pada tempat tidur, berdiri, atau keadaan lainnya tetap diperbolehkan dan mendapat pahala, namun kedudukannya berada di bawah keutamaan (menghadap kiblat).
5. Memulai dengan membaca ta'awudz
Membaca ta'awudz hukumnya sunnah. Dalilnya dikemukakan dalam Surah An-Nahl ayat 98Â : "Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.".
6. Membaca Basmallaah di setiap awal surah kecuali Surah At-Taubah
Imam Nawawi mengatakan bahwa selayaknya kita membaca Bismillaahirrahmaanirrahiim di setiap awal surah kecuali Surah At-Taubah. Dengan membacanya akan membantu kita menjaga dan menguatkan untuk meluruskan niat tilawah, hanya karena mengharap ridho Allah Swt semata.Â
7. Membaca dengan pelan (tartil)
Hal ini dilakukan agar menghayati ayat-ayat yang dibaca. Sebagaimana perintah Allah Swt dalam firmannya: "Dan bacalah Alqur'an itu dengan perlahan-lahan." (QS.Al-Muzammil ayat 4).
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa tartil yang dimaksud adalah membaca dengan memperhatikan hukum tajwidnya, menghayati arti dan tadabbur makna ayat-ayatnya.
8. Khusyu' dan berusaha mentadabburinya
Khusyu' adalah keadaan tenang dan fokus. Dalam membaca Alquran maka selayaknya kita memperhatikan apa yang sedang dibaca, yaitu kalam Allah.
Mentadabburi berarti kita merenungi setiap ayat yang dibaca, yang merupakan perintah dari Allah Swt: "Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?"Â (QS.Muhammad ayat 24)
Pada Alquran terdapat banyak kisah dan hikmah yang menjadi pelajaran bagi ummat manusia. Pun tersemat pula keberkahan atasnya.Â
Allah berfirman: "Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya kitab Al-Qur'an yang telah Kami turunkan kepadamu adalah kitab yang penuh berkah. (QS. Shaad ayat 29).
9. Perbaguslah suara ketika  membaca Alquran
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Indahkan suaramu dalam membaca AI Qur'an."
Maksud dari hadist ini adalah membaca Alquran dengan susunan bacaan yang jelas makharijul huruf-nya (tempat keluarnya bunyi huruf), panjang pendeknya bacaan (mad thabi'i) dan tidak keluar sari ketentuan tajwidnya.