Oiya, untuk ayah dan kakak-kakak lelaki, mereka mengenakan semacam baju koko, dipadu dengan jas warna gelap dan sarung sebagai penutup aurat bawah.
***
Kebiasaan mengenakan baju kurung tak lagi kami kenakan setelah kakak-kakak menikah dan saya beranjak remaja.
Meski tak selalu mengenakan baju baru, baju yang pantas pakai dan masih bagus, saya kenakan di saat lebaran.
***
Semenjak saya berhijab di masa kuliah, gamis menjadi pilihan saya hingga kini dalam berbusana, termasuk merayakan lebaran.
Saya pun tak mengkhususkan diri mengikuti tren atau mode berbusana. Saya cenderung memilih yang nyaman dikenakan, pun mengenakan hijab yang langsung pakai atau kadang yang bersegi empat lebar, dipermanis dengan bros yang menarik untuk menambah cantiknya penampilan di hari raya.
Baju seragam? Aih, keluarga kami jauh dari hal begituan meski pengen juga sesekali mengenakannha saat lebaran seperti keluarga lainnya. Itu karena kami tidak terlalu ngoyo bikin seragam tiap tahunnya.
Seingat saya, kami punya baju seragam berupa gamis dan koko dengan warna senada, itupun jarang dikenakan bersaman dalam satu acara. Hanya saya dan anak gadis yang sesekali memakainya.
***
Saat merayakan hari kemenangan, tak selalu mengenakan baju baru, meski memakainya saat idul fitri, ada perasaan gembira dan suka cita bila ada baju baru.