Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mie Ayam yang Gak Bikin Mati Gaya

27 Maret 2022   11:22 Diperbarui: 27 Maret 2022   13:09 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mie Ayam ala 'Kang Dakim' Cirebon | Dok.Pri Siska Artati

Daftar menu dan harga Mie Ayam Cirebon Kang Dakim | Dok.Pri  Mas Dudin
Daftar menu dan harga Mie Ayam Cirebon Kang Dakim | Dok.Pri  Mas Dudin

Harga seporsi mie ayam di kota saya mungkin berbeda dibanding dengan harga mie ayam di kota-kota di Pulau Jawa. Karena bahannya tergolong masih murah. Pun biaya hidup dan menikmati kuliner masih bisa terjangkau.

Namun, dengan harga yang dibandrol sesuai gambar, kenikmatan dan kelezatannya tidak kalah mewah. Mie, kerupuk pangsit dan bakso yang disajikan merupakan hasil buatan warung sendiri yang dilakukan oleh tim masak Kang Dakim. 

Sependek pengetahuan saya yang menjadi pelanggan beliau sejak 13 tahun lalu, memang beliau yang membuat sendiri mie-nya. Kualitasnya terjaga hingga kini. 

Sajiannya terpisah dengan kuahnya, sehingga bagi yang suka garingan bisa menikmati sesuai selera. Bagi yang suka nyemek, tinggal membubuhkan kuah ke dalam mie. 

Warung yang awalnya hanya sepetak di ujung jalan masuk Juanda 1 dan dikelola berdua dengan istri, bertahun-tahun kemudian menempati warung lumayan besar yang bisa menampung kurang lebih 20 orang. Kini dikelola oleh anak Kang Dakim sendiri, yaitu Mas Dudin.

Berhubung tim beliau rerata didatangkan dari keluarga sendiri yang berasal dari Brebes - Tegal - Losari dan sekitarnya, dadine angger ngobrol ya ngapak bae nganggo basa pantura!*)

Aseeeeeeek!

Selamat berkumpul bersama keluarga dan orang-orang tercinta di hati Anda, selamat menikmati kuliner Mie Ayam yang gak bakal bikin kita mati gaya!

Catatan:

*) Jadinya kalau ngobrol ya 'ngapak' aja pakai bahasa pantura (wilayah pantai utara Jawa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun