Pada Januari 2022 lalu, Komunitas Penulis Berbalas (KPB) mengadakan Lomba Penulisan Resep Kue Sederhana dalam rangka memeriahkan hari jadi Kompasianer Widz Stoops yang jatuh pada Bulan Februari.
Saya pun mengajukan diri dengan menggunggah dua resep kudapan pada lomba tersebut. Sungguh tak disangka, melalui Pengumuman Pemenang Lomba Karya Tulis dengan Hadiah Kejutan yang disampaikan oleh panitia, salah satu resep saya tersebut mendapatkan apresiasi sebagai pemenang utama.Â
Alhamdulillaah, puji syukur saya panjatkan kepada Yang Maha Kuasa atas apresiasi ini. Sesuai janji dari panitia, Mbak Widz sendiri yang akan memberikan hadiah utama langsung kepada saya sebagai pemenang utama tersebut.Â
Ada yang penasaran, bertanya kepada saya, apakah gerangan hadiah utama yang saya dapatkan dari kompasianer yang saat ini tinggal di Benua Amerika itu?
Nah, sesuai janji pula, saya menceritakannya pada unggahan artikel ini.
Baca juga: Stik Keju Krispi, Renyah dan Gurih Menyatu Harmonis di Lidah!
***
Hari itu juga, Sabtu 5 Februari 2022 pagi Waktu Indonesia Tengah, Mbak Widz menghubungi saya guna menyampaikan hadiah utamanya. Berdebar membaca pesan dari beliau melalui percakapan whatsapp, ternyata beliau mengajak saya menjalankan program "Random Act of Kindness".
Sebuah ajakan yang tentu saja saya terima dengan senang hati. Menjadi perpanjangan tangan Mbak Widz untuk bisa berbagi dengan sesama. Meski nominalnya tidaklah seberapa, namun sangat berarti buat mereka yang membutuhkan bantuan.
Terbayang di mata saya, gambaran siapa saja yang bakal saya temui nantinya untuk bisa menyampaikan amanah dari Mbak Widz tersebut.
Beliau menyampaikan agar saya membagikan kepada siapa saja yang membutuhkan sebanyak 52 orang. Dibagikan saat bertepatan dengan hari lahirnya beliau.
Saya pun menyanggupi dan menyetujui permintaannya. Secara teknis pun saya diskusikan bersama Mbak Widz, khawatir ada yang luput atau kurang pas bagi beliau. Yang jelas, permintaan beliau adalah dibagikan di hari ulang tahunnya dan hari selanjutnya jika masih belum tuntas di hari tersebut.
***
Hari Sabtu itu juga, Mbak Widz mentransfer sejumlah dana ke rekening saya sesuai nominal yang beliau sampaikan di percakapan perpesanan.
Saya menyampaikan rencana program kebaikan beliau kepada suami, meminta dukungan dan bantuannya untuk kelak berbagi dengan orang-orang yang bakal ditemuinya di sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor. Beliau pun menyiapkan sekotak amplop untuk dipergunakan dalam proses pembagiannya.
Hari Senin, 7 Februari 2022, saya bergegas ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk menarik dana tersebut. Usai aktivitas mengajar, saya kembali ke bank untuk menukarkan dalam pecahan nominal tertentu, menyesuaikan jumlah pembagian per orangnya sesuai keinginan Mbak Widz.
Alhamdulillaah, penukaran nominal berjalan lancar. Sesampai di rumah, dana tersebut saya masukkan per amplop. Agar saat memberikan kepada mereka, tidak langsung bersentuhan dengan uang.
***
Hari yang dinantipun tiba. Selasa, 8 Februari 2022 pagi Waktu Indonesia Tengah, tepat di hari ulang tahun Mbak Widz, dengan mengucap doa dan senyum bahagia, saya memulai program kebaikan ini.
Bertemu dengan para ART, ibu penjual bensin eceran, pembersih taman kota seputar komplek sekolah, para satpam, office boy, buruh cuci dan setrika, serta penyapu jalanan. Berbagi bersama mereka, muncul rasa haru di benak saya.
Mata yang berbinar penuh kesyukuran, ucapan terima kasih dan sejumput doa dari bibir mereka, meski tak tahu seberapa jumlah nominal yang mereka terima. Namun keikhlasan atas apapun yang diperoleh hari ini, merupakan anugerah dalam kebahagiaan.
"Permisi, Pak/Bu. Izin saya berbagi ya, ini titipan teman. Semoga berkenan dan ridho, ya." Demikian sapa saya sembari menyerahkan amplop berisi dana berbagi dari mbak Widz.
"Aamiin, terima kasih, Bu!" Balas mereka dengan anggukan hormat, senyum mengembang dan sejumput doa.
Binar bahagia itu tak lagi bisa kita dustakan. Saya bisa merasakannya hingga ke lubuk hati. Sentuhan melalui pandangan mata yang penuh haru tak bisa ditutupi.
Beberapa momen sempat saya abadikan melalui bidikan kamera, lalu saya kirimkan ke Mbak Widz sebagai tanda pelaksanaan program ini.
Sengaja tidak saya unggah disini, demi menjaga martabat mereka pula yang senantiasa berjuang demi diri dan keluarga masing-masing.Â
Kita yang memiliki rezeki berlebih, karena Tuhan menitipkan sebagian rezeki mereka melalui tangan kita. Semoga berkah bagi Mbak Widz dan keluarga, berserta orang-orang yang menerima kebaikannya.
Hingga tulisan ini saya unggah, program kebaikan ini masih berlanjut. In shaa Allah, esok pagi, Tuhan mengantarkan saya bertemu dengan orang-orang lainnya yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Terima kasih Mbak Widz atas kepercayaannya. Hadiah utama yang paling berkesan sepanjang saya mengikuti sebuah lomba, apalagi kok kedapuk jadi pemenang utama.
Panjang umur. Berkah hidupnya, sehat senantiasa. Bahagia selalu menyelimuti diri dan keluarga Mbak Widz. Aamiin
Salam sayang dari kami semua, salam hangat dari keluarga kecil saya di Kota Tepian Mahakam.
Love you, peluk!
***
Artikel 20 - 2022
#Tulisanke-320
#DiarySiskaArtati
#BerbagiKebaikan
#WidzStoops
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H