Saya pun menyanggupi dan menyetujui permintaannya. Secara teknis pun saya diskusikan bersama Mbak Widz, khawatir ada yang luput atau kurang pas bagi beliau. Yang jelas, permintaan beliau adalah dibagikan di hari ulang tahunnya dan hari selanjutnya jika masih belum tuntas di hari tersebut.
***
Hari Sabtu itu juga, Mbak Widz mentransfer sejumlah dana ke rekening saya sesuai nominal yang beliau sampaikan di percakapan perpesanan.
Saya menyampaikan rencana program kebaikan beliau kepada suami, meminta dukungan dan bantuannya untuk kelak berbagi dengan orang-orang yang bakal ditemuinya di sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor. Beliau pun menyiapkan sekotak amplop untuk dipergunakan dalam proses pembagiannya.
Hari Senin, 7 Februari 2022, saya bergegas ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk menarik dana tersebut. Usai aktivitas mengajar, saya kembali ke bank untuk menukarkan dalam pecahan nominal tertentu, menyesuaikan jumlah pembagian per orangnya sesuai keinginan Mbak Widz.
Alhamdulillaah, penukaran nominal berjalan lancar. Sesampai di rumah, dana tersebut saya masukkan per amplop. Agar saat memberikan kepada mereka, tidak langsung bersentuhan dengan uang.
***
Hari yang dinantipun tiba. Selasa, 8 Februari 2022 pagi Waktu Indonesia Tengah, tepat di hari ulang tahun Mbak Widz, dengan mengucap doa dan senyum bahagia, saya memulai program kebaikan ini.
Bertemu dengan para ART, ibu penjual bensin eceran, pembersih taman kota seputar komplek sekolah, para satpam, office boy, buruh cuci dan setrika, serta penyapu jalanan. Berbagi bersama mereka, muncul rasa haru di benak saya.
Mata yang berbinar penuh kesyukuran, ucapan terima kasih dan sejumput doa dari bibir mereka, meski tak tahu seberapa jumlah nominal yang mereka terima. Namun keikhlasan atas apapun yang diperoleh hari ini, merupakan anugerah dalam kebahagiaan.