"Permisi, Pak/Bu. Izin saya berbagi ya, ini titipan teman. Semoga berkenan dan ridho, ya." Demikian sapa saya sembari menyerahkan amplop berisi dana berbagi dari mbak Widz.
"Aamiin, terima kasih, Bu!" Balas mereka dengan anggukan hormat, senyum mengembang dan sejumput doa.
Binar bahagia itu tak lagi bisa kita dustakan. Saya bisa merasakannya hingga ke lubuk hati. Sentuhan melalui pandangan mata yang penuh haru tak bisa ditutupi.
Beberapa momen sempat saya abadikan melalui bidikan kamera, lalu saya kirimkan ke Mbak Widz sebagai tanda pelaksanaan program ini.
Sengaja tidak saya unggah disini, demi menjaga martabat mereka pula yang senantiasa berjuang demi diri dan keluarga masing-masing.Â
Kita yang memiliki rezeki berlebih, karena Tuhan menitipkan sebagian rezeki mereka melalui tangan kita. Semoga berkah bagi Mbak Widz dan keluarga, berserta orang-orang yang menerima kebaikannya.
Hingga tulisan ini saya unggah, program kebaikan ini masih berlanjut. In shaa Allah, esok pagi, Tuhan mengantarkan saya bertemu dengan orang-orang lainnya yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Terima kasih Mbak Widz atas kepercayaannya. Hadiah utama yang paling berkesan sepanjang saya mengikuti sebuah lomba, apalagi kok kedapuk jadi pemenang utama.
Panjang umur. Berkah hidupnya, sehat senantiasa. Bahagia selalu menyelimuti diri dan keluarga Mbak Widz. Aamiin
Salam sayang dari kami semua, salam hangat dari keluarga kecil saya di Kota Tepian Mahakam.
Love you, peluk!
***