Kemarin siang, saya mengolah ayam untuk menu makan siang keluarga. Awalnya tertarik ingin mencoba resep yang diunggah oleh Bunda Siti Nazarotin dengan Ayam Woku-nya, saya cek di kulkas, bahan-bahan belum lengkap tersedia.
Setuju dengan ulasan beliau di artikelnya, beginilah para emak mengolah masakan dan menuliskan resep. Ide bisa datang dari tulisan kawan sesama kompasianer atau mencoba resep baru yang belum pernah dicoba sebelumnya di dapur sendiri.
Lagi-lagi, saya berselancar di kanal YouTube. Segala menu olahan ayam, saya tonton. Akhirnya, pilihan jatuh pada resep yang disampaikan oleh Mas Rudy Choirudin, yang selalu menghadirkan masakan nusantara dengan cara mudah.Â
Tutorial yang disampaikannya juga simpel bagi saya yang masih pemula untuk urusan masak. Ya, resep yang saya pilih adalah Kari Ayam Jawa Simpel.
***
Menu ini saya pilih, selain karena saya memang orang Jawa dengan lidah yang suka dengan rasa manis, gurih, pedas, juga bumbu-bumbunya cukup dirajang halus saja dan ada yang di geprek. Gak usah diblender atau diuleg. Sangat simpel.
Karena kemudahan itulah, saya mencoba mempraktekkan resep yang beliau jelaskan di kanal youtube-nya.
Namun, saya penasaran juga, kenapa ya setiap masakan hampir selalu menyertakan daun salam?
Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.
Nah, ternyata, daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi.Â
Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang.Â
Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas.Â
Benar saja, masakan Kari Ayam Jawa Simpel ini pun berteman bumbu lengkuas, sehingga masakan ini sangat harum dan lezat.
Selengkapnya tentang daun salam berikut dengan manfaat dan kegunaan lainnya, bisa pembaca simak melalui Wikipedia.
***
Bagaimana saya mengeksekusi resep dari Mas Rudy di dapur minimalis keluarga saya?Â
Yuk, lakimares! Langsung kita mainkan resepnya! Saya gunakan bahan-bahan yang tersedia saja di rumah.
Bahan utama:
1/2 ekor ayam, saya tambahkan 1 kepala dan 2 ceker
Bumbu utama:
- 3 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas, iris jadi 3 bagian, digeprek
- 1 ruas jahe, iris jadi 3 bagian, digeprek
- 10 siung bawang merah, iris tipis
- 5 siung bawang putih, iris tipis,
- 3 cabai merah besar, belah, buang bijinya, iris tipis
- 2 batang sereh, dibelah bagian batang besar, lalu digeprek
- 2 sachet santan kara @65ml (atau santan perasan parutan kelapa, dipisah antara yang perasan pertama kental dengan perasan berikutnya yang encer)
- 5 sendok makan air untuk melarutkan bumbu marinasi
- 500ml air untuk mencairkan santan
- 1 sachet Desaku Marinasi ukuran 15gr
- Minyak untuk menumis
Bahan tambahan lainnya:
Garam, gula, kaldu jamur bubuk, penyedap rasa ayam bubuk, merica bubuk, ketumbar bubuk
Cara memasak:Â
Pertama, tuang 1 sachet Desaku Marinasi ke mangkuk. Campur dengan 5 sendok air matang, aduk rata hingga larut. Tuangkan ke ayam, balur rata, diamkan sejenak agar bumbu marinasi meresap, sisihkan.
Kedua, sambil menunggu proses marinasi ayam, kita siapkan bahan bumbu dengan dirajang halus (bawang merah, bawang putih, cabai merah besar) dan digeprek (serai, jahe dan lengkuas). Daun salam bairkan utuh (1).
Ketiga, panaskan sedikit minyak di atas wajan, tumis terlebih dahulu bawang putih hingga kining kecoklatan, aduk rata agar tidak gosong (2). Kemudian masukkan bawang merah, aduk terus, hingga aroma menguar dari kedua bumbu tersebut (3).
Keempat, setelah bawang putih dan bawang merah terciuam aroma harumnya, masukkan irisan cabai merah besar, lengkuas, sereh dan daun salam. Tumis bersamaan, aduk rata (4).
Kelima, masukkan ayam yang sudah dimarinasi ke dalam bumbu tumisan, beserta dengan seluruh bumbu marinasi yang tersisa dalam wadah. Jadi, bumbu matinasinya jangan dibuang. (5)Â
Aduk rata sebentar, biarkan ayam dalam posisinya terkena minyak tumisan hingga kuning kecoklatan di bagian bawah, agar terkeluar aroma bumbu marinasi. Kemudian, balik-balik ayam agar matang merata. Diamkan sejenak.
Keenam, sembari menunggu ayam kuning kecoklatan, tuang 1 sachet santan kental ke wadah takar, campur dengan air matang 500ml (6). Aduk rata. Lalu, tuangkan ke masakan ayam (7). Aduk rata.
Ketujuh, beri garam, sedikit ketumbar bubuk, gula, penyedap rasa ayam, dan merica bubuk, aduk rata, lalu tutup wajan. Biarkan masakan meresap dan air sedikit menyusut (8).
Kedelapan, setelah beberapa saat, tes rasa dan ayam sudah empuk, tuangkan 1 sachet santan kental (9), aduk rata kembali sekitar 5 menit. Masakan matang, matikan kompor, siapkan piring atau mangkuk saji
***
Taraaaaaa!
Alhamdulillaah, Kari Ayam Jawa Simpel akhirnya terhidang untuk santap siap keluarga. Kali ini hanya dinikmati berdua saja dengan Anak gadis, sehubungan suami sedang berdinas.
Rasa masakannya gurih, manis, sedap banget! Beneran lezat, lho! Saya sendiri kaget dengan hasilnya!
"Bun, enak banget, nih! Kayak opor tapi rasanya beda." Komen anak saya sembari terus menyuapkan makanan ke mulutnya, bahkan nambah sampai tiga kali karena bumbu kuahnya masih tersisa di piring.
Ternyata, enak juga masak kari seperti ini! Pasti akan saya coba di pekan berikutnya.Â
Terima kasih buat Mas Rudy Choirudin yang telah berkenan berbagi resepnya, sangat bermanfaat!
Nah, pembaca Kompasiana, selamat mencoba ya!
***
Resep masakan ayam lainnya, pembaca bisa mampir ke artikel saya:
- Jangan Cuma Digoreng, Mengolah Daging Ayam Jadi Masakan Begini pun Tak Kalah Sedap!
- Ayam Masak Pedas Manis ala Siska Artati
***
#Tulisanke-269
#ResepSiskaArtati
#KariAyamJawaSimpel
#BelajarMasak
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H