Program ini juga turut mengundang bintang tamu terkenal lainnya yang berbagi peran dengan pemain utama, tentunya kehadirannya guna menghibur pemirsa di rumah.
Uniknya program ini juga adanya lontaran segar yang muncuk mendadak saat mereka melakukan syuting. Entah berupa ide melucukan properti yang ada di lokasi, rayuan gombal diantara para pemain, menyambung kalimat humor, plesetan kata ataupun menyanyikan lagu dadakan.
Kelucuan akan makin seru ketika para pemain memerankan petugas saat menginterogasi saksi atau tersangka yang dimainkan oleh bintang tamu.
Seperti pada segmen interogasi bersama Budi Doremi di atas. Para pemain berpikir keras untuk bisa melanjutkan guyonan yang dilemparkan oleh lawan main berkaitan dengan nama si Budi.
Andai saya bisa ikut nimbrung, "Untung aja nama Budi DoReMi dimulai dari Do, bikin dia terkenal dan berbeda dengan Budi-Budi lainnya. Kalau dimulai dari Re, bisa kena hukuman tuh! Budi ReMiSi!"
***
Begitu juga saat Kiky memplesetkan nama Pak Bambang Soesatyo (Ketua MPR) yang saat itu hadir sebagai bintang tamu memerankan sebagai bapaknya Gilang.Â
"Bambang Soesatyo, itu karena beliau Ketua MPR. Tapi kalau beliau main film horor...," Kiky mengulum senyum. "Namanya?" tanya Komandan. "Bambang Soezana!" Jawab Kiky disambut tawa seluruh pemain dan penonton.
Terlihat semua mulai berpikir keras agar bisa mengolah cletukan berkaitan dengan nama tersebut. Dengan santai Pak Bambang pun memplesetkan nama dirinya dengan Bambang lainnya.
Lagi-lagi, saya sebagai penonton di rumah ikut nyletuk terbawa guyonan mereka:Â "Bambang Soesatyo, itu karena beliau Ketua MPR. Kalau beliau jadi pelawak, namanya ganti Bambang Gentolet!*)"
Segmen dalam setiap episode di Lapor Pak selalu mengundang tawa. Kisah berbalur cinta segitiga antara Wendi, Kiky dan Andhika juga diramu sedemikian rupa untuk menarik penonton agar tak mononton dengan sekedar humor. Saya sebagai penonton, dibuat ter-cie-cie dengan gombalan yang dilontarkan para pemain.